Tim dokter PBSI mengungkap gejala pelatih tunggal putra, Hendry Saputra, sebelum dinyatakan sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) virus Corona. Sampai kini, ia rupanya juga masih menunggu tes swab.
Tim dokter PBSI, melalui dr. Octaviani, menjelaskan bahwa Hendry merasakan gejala terjangkit COVID-19 pada hari ketujuh isolasi mandiri sepulangnya dari All England 2020 di Birmingham, Inggris.
"Gejala awal yang disampaikan Coach Hendry itu dia merasa demam, lemas, mual, makanan tidak bisa masuk," kata Octaviani, dalam rilis yang diterima detikSport, Selasa (24/3/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu dilakukan CT Scan. Ternyata banyak flek di paru-paru kiri. Padahal dia tidak memiliki riwayat sakit paru sebelumnya. Untuk itu, agar bisa memastikan bahwa apakah terjangkit COVID-19, memang harus dilakukan swab test. Ini yang masih kami tunggu sampai sekarang," ujarnya.
Hendry sempat akan dibawa ke wisma atlet di Kemayoran, rumah sakit darurat virus corona pada Senin (23/3) malam. Tapi hal itu tak terlaksana lantaran antreannya cukup panjang.
Sebelum Hendry, tercatat ada 21 pasien yang menunggu giliran bisa masuk ke salah satu pusat isolasi pasien corona tersebut. Hal itu dikatakan Ketua KOI Raja Sapta Oktohari, usai mengetahui pelatih Jonatan Christie dkk berstatus PDP virus corona.
"Kami langsung koordinasi dengan Kemenpora. Saya menelepon Erick Thohir (Menteri BUMN) dan dia (Hendry) sudah diatensi cuma memang masih antre. Saat ditelepon ada 21 antrean lagi," kata Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari, dikonfirmasi terpisah.
Kondisi itu membuat Hendry masih harus dirawat di Rumah Sakit Pelni, Jakarta Barat, sampai berita ini diturunkan.
(mcy/krs)