Pelatih ganda campuran, Richard Mainaky buka usaha warung makan di Tondano, Sulawesi Utara. Ide memulai bisnis itu datang saat pandemi virus corona.
Richard sudah berada di Tondano nyaris tiga bulan. Ia pulang kampung setelah PBSI menyetop kegiatan pelatnas normal di Cipayung, Jakarta Timur, karena wabah COVID-19. Kebetulan, jadwal libur juga diberikan seiring dengan perayaan Lebaran.
Kini, pelatnas Cipayung sudah kembali beraktivitas normal sejak 2 Juni 2020. Tapi Richard belum bisa kembali karena administrasi keluar-masuk Jakarta yang ketat.
Sambil menunggu longgar, Richard pun akhirnya membuka usaha di dekat rumahnya. Dia membuka tempat makan yang ia beri nama Walene Thalia. Adapun makanan yang ia jual ialah mie kuah ba, rusuk bakar, babi bakar, hingga mie kuah cakalang.
"Isteri saya punya ide pas lagi liburan wabah ini. Kebetulan tanah di samping kosong jadi coba-coba (buka bisnis warung makan)," kata Richard kepada pewarta, Kamis (18/6/2020).
"Tapi (warung makan) ini masih kecil-kecilan. Nanti kalau peluangnya bagus, saya mau buat lagi untuk lebih besarnya," dia menegaskan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Richard menjelaskan tanah yang ia punya merupakan hasil dari kerja kerasnya mengantarkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi juara Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Saat itu, dia mendapat bonus sebesar Rp 2 miliar dari pemerintah.
"Tanahnya sudah ada saat Owi/Butet mendapat emas. Sementara bonus dari emas SEA Games 2019 Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti saya buat cottage. Tapi bukan untuk diinapkan," katanya.
![]() |
Kakak kandung dari Rexy Mainaky ini pun berharap usahanya terus berkembang maju. Meskipun, ia tak bisa sepenuhnya mencurahkan perhatian pada usaha tersebut lantaran dia harus melatih Praveen dkk di Jakarta.
"Saya pulang ke Jakarta pekan depan. Ini masih mencari tiket dan mencari informasi soal kelengkapan administrasi untuk masuk ibu kota. Karena saya khawatir juga kalau turun bandara harus karantina karena tak ada surat," katanya.
(mcy/aff)