Alasan PBSI Tetap Kirim Pemain ke Thailand di Tengah Pandemi Corona

Alasan PBSI Tetap Kirim Pemain ke Thailand di Tengah Pandemi Corona

Mercy Raya - Sport
Kamis, 31 Des 2020 13:30 WIB
Begini Suasana Latihan Pelatnas PBSI di Cipayung, Jumat (12/1/2017) di Cipayung, Jakarta Timur.
Alasan PBSI Tetap Kirim Pemain ke Thailand di Tengah Pandemi Corona (Grandyos Zafna/detikSport)
Jakarta -

PP PBSI mengungkapkan alasan di balik pengiriman atletnya ke turnamen di Thailand di tengah pandemi Corona. Apa pertimbangan mereka?

Pebulutangkis RI akan menjalani turnamen pertama mereka, Thailand Open pada 12 Januari mendatang. Ajang itu juga sebagai penanda Jonatan Christie cs comeback bersaing dengan pebulutangkis top dunia.

Indonesia terakhir kali mengirim atletnya mengikuti kejuaraan di All England, 15 Maret 2020. Saat itu, ganda campuran menjadi satu-satunya sektor yang berhasil merebut gelar juara di Birmingham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kini, setelah sembilan bulan hanya berlatih karena imbas wabah Corona, Indonesia siap tampil di dua turnamen BWF World Tour Super 1000 dan World Tour Finals 2020.

Bahkan, setelah pejabat kesehatan Thailand mengumumkan muncul klaster baru virus Corona baru-baru ini dan tim bulutangkis China menarik diri dalam perhelatan tersebut. PBSI tetap mengirim perwakilannya.

ADVERTISEMENT

"Ya, kita hormati mereka (China) lah soal mundur, tentu mempertimbangkan aspek kesehatan atau keselamatan pemainnya," kata Ketua bidang Humas dan Media PP PBSI, Broto Happy, kepada pewarta.

"Harusnya Indonesia juga khawatir tapi mungkin sepanjang salah satu bentuk adaptasi di era baru ya. Salah satunya itu kan kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini berakhir, jadi ya mau tidak mau ya kita harus adaptasi dengan normal baru," dia menjelaskan.

"Sementara kalau China mundur, Indonesia sesuai arahan ketua harian Bapak Alex Tirta kita tetap mengirim pemain," Broto menegaskan.

Terkait persiapannya, sebut Broto, tim bulutangkis RI terus menggenjot latihan hingga jelang keberangkatan pada 4 Januari mendatang.

"Indonesia tetap menantap turnamen nanti penting. Jadi meskipun ada pandemi sepanjang protokol kesehatan dipenuhi harapannya kita bisa sukses prestasi dan pemain juga sehat tidak terpapar COVID-19," katanya.

"Jadi kan turnamen ini pakai sistem gelembung seperti yang diterapkan di NBA. Jadi mereka pertandigan tanggal 12 Januari tapi Indonesia sudah datang tanggal 4 Januari seperti arahan dari tuan rumah. Kemudian mereka akan menjalani karantina seminggu di Bangkok dengan harapannya mereka sehat dan bisa tampil bertanding di tiga turnamen."

(mcy/aff)

Hide Ads