Indonesia menurunkan kekuatan penuh di Piala Thomas 2020. Ganda putra menjadi sektor paling lengkap.
Selain diisi tiga pasang top 10 dunia, seperti Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon (1 dunia), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2 dunia), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (7 dunia).
Selain itu, skuad Thomas Cup juga dilengkapi ganda juara dunia junior Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi mengatakan awalnya tak mudah memilih pasangan keempat untuk melengkapi kekuatan ganda putra di putaran final Piala Thomas 2020 yang akan berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada 9-17 Oktober 2021.
Pasalnya, setelah tiga pasangan ganda putra Indonesia yang bertengger di 10 besar peringkat dunia masuk dalam susunan skuat, empat pasangan ganda di bawahnya memiliki level yang setara.
Mereka adalah Leo/Daniel, Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Moh. Reza Pahlevi Isfahani/Sabar Karyaman Gutama.
"Tapi saya melihat dari hasil latihan dan performa terakhir, juga ada diskusi dengan para pemain, pilihannya menjadi dua, Leo/Daniel atau Pram/Yere," kata Herry dalam keterangan tertulisnya.
Sebab, hanya diperlukan satu pasangan untuk melengkapi tim, maka Herry melakukan seleksi. Kedua pasangan ini lantas diadu dalam tiga kali pertandingan. Leo/Daniel memenangkan dua pertandingan yang digelar di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta Timur itu.
"Untuk menentukan karena hanya bisa satu akhirnya saya seleksi. Seleksinya juga tidak satu kali tapi saya buat tiga pertandingan, dua bulan yang lalu. Leo/Daniel di dua pertandingan langsung menang. Jadi mereka otomatis terpilih," ujarnya.
"Hari ini saya lihat latihan di lapangan mereka cukup siap walau belum 100%. Masih ada latihan nanti malam dan besok, saya akan pantau lagi. Tapi intinya mereka sudah siap," tutur Herry.
"Mereka menjadi tambahan amunisi buat ganda putra di piala Thomas ini. Muda dan fresh. Semoga mereka bisa maksimal nanti."
Leo/Daniel antusias dengan kepercayaan yang diberikan pelatihnya. Mereka pun siap membuktikan diri.
"Perasaannya pasti senang bisa masuk tim. Apalagi prosesnya tidak mudah dan panjang. Tegang pasti ada karena ini Thomas pertama saya dan Daniel. Tetapi kami mau ambil kesempatan bagus ini. Kami mau main maksimal dan menyumbang poin bila diturunkan," kata Daniel.
Walau pertama kali turun di Piala Thomas, juara Dunia Junior 2019 ini sebenarnya sudah kenyang pengalaman bermain di ajang beregu kelas junior.
"Kami mau ingat dan terapkan lagi mental dan pengalaman-pengalaman kami selama main beregu di junior dulu. Semoga itu bisa menambah kepercayaan diri kami," kata Leo yang bersama Daniel menjadi bagian tim Indonesia saat pertama kali merebut Piala Suhandinata 2019.
(mcy/aff)