Pelatih tunggal putra, Irwansyah, mengungkapkan alasan tidak adanya wakil tunggal putra Indonesia di BWF World Tour Finals 2021. Apa katanya?
Indonesia untuk kali pertama tak meloloskan tunggal putra di turnamen penutup tahun. Terakhir kali Merah Putih mengalami hal yang serupa saat di BWF Super Series Final 2017.
Kala itu, Indonesia bahkan hanya mengirim tiga wakil terdiri dari satu ganda putra dan dua wakil dari ganda campuran. Pengalaman serupa terjadi tahun ini, bedanya ada tambahan satu wakil dari ganda putri. Merespons itu, Irwansyah membeberkan kondisi sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, atletnya sebenarnya ingin sekali bertanding di tur final tersebut, namun waktu persiapan yang kurang sehingga memengaruhi nyaris seluruh turnamen yang mereka ikuti. Sebagai informasi, atlet-atlet yang tampil di BWF World Tour Final harus bisa masuk top 8 klasemen.
Menuju itu, tiap atlet harus mengikuti turnamen-turnamen yang sudah ditetapkan BWF dan poinnya masuk dalam perhitungan tur Final. Mulai dari Swiss Open hingga Indonesia Open.
Sayangnya, tidak semua turnamen tersebut diikuti sektor tunggal putra, khususnya Jonatan dan Ginting. Setelah Sudirman Cup, tim putra Indonesia harus menjalani laga berat di Piala Thomas. Hal itu pun berdampak pada kondisi keduanya. Baik Jonatan maupun Ginting mengalami cedera pada pinggangnya.
Alhasil, tiga turnamen berikutnya yakni Denmark Open, French Open, dan German Open, urung mereka jalani. Padahal, ketiga ajang itu memiliki poin yang cukup besar dalam mendongkrak poin atletnya.
"Jonatan bahkan saat final melawan China (final Piala Thomas) itu pahanya biru sekali karena melawan sakit di pinggangnya. Makanya, di Denmark Open tetap mau main karena sudah tidak ada wakil juga. Sampai akhirnya saat melawan Kento Momota, ia sudah tidak bisa (kuat) lagi, karena sudah berlarut-larut dari Thomas Cup, makanya langsung pulang setelah Denmark," kata Irwansyah kepada detikSport, Jumat (3/12/2021).
"Sementara Ginting memang langsung pulang ke Jakarta setelah Thomas Cup. Dia tidak ikut dalam Denmark, Prancis, dan Jerman. Jadi tiga kejuaraan ini menentukan sekali untuk ranking BWF Tour Finals ini," imbuhnya.
"Jadi dengan ketidakhadiran pemain-pemain kita di tur final bukan karena tidak mau, tapi sudah dicoba, cuma cedera saat itu. Selain itu, hasil di Indonesia Masters dan Indonesia Open kurang memuaskan. Bukan alasan tapi memang kurang persiapan dari sejak cedera itu," Irwansyah mengungkapkan.
Menurut Irwansyah, dalam proses pemulihan cedera ada tahapan yang perlu dilakukan salah satunya penguatan otot. Nah, mumpung masih ada waktu dan tersisa Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2021 di Huelva, Spanyol, 12-19 Desember mendatang. Maka, ia memutuskan untuk lebih memfokuskan di kejuaraan tersebut.
"Untuk itu, saya buru-buru pulang dari Bali buat persiapan ini lah sepekan. Ini saja baru tiba sore (di Jakarta) sudah latihan lagi supaya mereka percaya diri saja dengan latihannya, kekuatan ototnya lagi, dan latihan di lapangannya lagi. Jadi karena poin ranking saja, setelah cedera dari Thomas Cup kemarin," ujarnya.