Jakarta -
Kabar pencoretan dua pasangan ganda campuran Pelatnas, Praveen Jordan/Melati Daeva dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, ikut ditanggapi legenda bulutangkis Imelda Wiguna. Ia berharap Hafiz/Gloria dipertahankan.
Seperti diketahui, masa depan kedua ganda campuran teratas Indonesia itu tengah menjadi topik hangat pecinta bulutangkis karena rumor pencoretan dari Pelatnas tahun ini.
Adapun dugaan pencoretan karena prestasi dua ganda andalan Indonesia yang menurun sepanjang tahun ini. Khusus Praveen/Melati, sorotan bertambah karena performa di Indonesia Masters 2021 yang dinilai tak memiliki daya juang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini PBSI dan pelatih ganda campuran Nova Widianto menegaskan belum ada keputusan siapa saja yang akan dicoret dari Pelatnas tahun ini. Sebab masih akan ada Seleksi Nasional dan rapat final.
Imelda Wiguna, legenda bulutangkis spesialis ganda campuran dan ganda putri, berharap rumor itu tidak terwujud. Sekalipun terpaksa mencoret, ia berkeinginan agar Hafiz Faizal dan Gloria Emanuelle Widjaja tetap dipertahankan.
"Mudah-mudahan sih enggak benar ya (dicoret), at least Hafiz/Glo jangan dulu (tercoret) untuk mengangkat adik-adiknya. Jangan sampai kosong banget," kata Imelda kepada detikSport, Jumat (7/1/2022).
Menurut Imelda Wiguna, situasi saat ini belum ideal bilamana pencoretan langsung dilakukan terhadap dua ganda campuran teratas Indonesia. Ia juga membahas soal attitude Praveen Jordan. Simak di halaman selanjutnya!
Cik Imel, begitu dia karib disapa, khawatir ganda campuran kian terpuruk jika kedua pasangan ganda campuran itu sekaligus langsung dicoret dari pelatnas. Apalagi jarak antara pasangan teratas dengan pelapisnya belum setara.
"Itu kan terjadi saat tunggal putri Susy Susanti, lalu ke Mia Audina. Saat itu, Mia ke Belanda sehingga gap ke pelapisnya lagi semakin jauh, untuk naik lagi agak sulit. (Kalaupun tunggal putri bisa naik) itu harus benar-benar ada rising star makanya perlu ada penerusnya dulu," sebut juara All England 1979, 1980, dan 1981 bersama Christian Hadinata ini.
 Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja di Indonesia Masters 2021. Foto: Rifqi Ardita Widianto/detikcom |
"Hal serupa terjadi di ganda putri waktu era Lili Tampi/Finarsih dan Eliza Nathanael/Zelin Resiana kan setelah itu hilang (regenerasi) ganda putri. Nah, kembali ke masalah ganda campuran ini, Praveen/Melati dan Hafiz/Glo saja belum stabil mendekati Tontowi Ahsan/Liliyana Natsir. Sepertinya, gap ke Rinov Rivaldi/Phita Haningtyas Mentari juga agak terlalu jauh," dia mengungkapkan.
Memang, sebut Imelda, ganda campuran Indonesia sempat ada prestasi, yakni juara Spain Masters melalui Rinov/Mentari. Tapi itu pun sulit dijadikan ukuran penilaian promosi degradasi karena keadaan pandemi dan jumlah pertandingan yang turut berkurang.
"Tentu ini berat buat Nova (pelatih ganda campuran) karena Richard Mainaky (eks pelatih kepala ganda campuran) tak ada, Liliyana juga tidak ada, nah sekarang Praveen. Praveen sendiri yang saya dengar attitude-nya kurang bagus cuma bersyukurnya kalau keluar pelatnas kemudian ditangani Djarum mungkin malah lebih bagus kali," ujarnya.
Juara dunia 1980 ini menyatakan bahwa pada dasarnya pelatih kini punya pekerjaan rumah pelatih yang sudah berat dengan jadwal tahun ini. Selain turnamen perorangan, ada ajang multievent SEA Games dan Asian Games 2022.
"Ya, harus ada inovasi baru bagaimana pun caranya. Oke Jordan kita dengar attitude-nya kurang bagus, tapi Hafiz/Glo jangan dulu, setahun lagi kek, sementara yang bawahnya naik," Imelda menegaskan.