Round-up

Prestasi dan Regenerasi Bikin Praveen/Melati 'Didepak' PBSI

Tim Detikcom - detikSport
Sabtu, 29 Jan 2022 06:30 WIB
Melati dan Praveen saat bertanding di Bali. Foto: Rifqi Ardita Widianto/detikcom
Jakarta -

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti tak lagi jadi penghuni pelatnas PBSI mulai tahun ini. Prestasi dan regenerasi menjadi pertimbangan untuk melepas keduanya.

Selepas menjurai All England pada Maret 2020, Praveen/Melati memang tak lagi meraih gelar. Ganda campuran terbaik Indonesia itu tak mampu memenuhi ekspektasi PBSI.

Selama 2021, capaian terbaik mereka 'hanya' menjadi runner-up di Thailand Open (Januari) dan Hylo Open (November). Di Olimpiade Tokyo, langkah mereka terhenti di perempatfinal.

Namun penurunan yang paling disorot terjadi pada gelaran Indonesia Badminton Festival (IBF) pada November-Desember lalu. Dari tiga turnamen yang ada, Praveen/Melati selalu tersingkir di babak-babak awal.

Kabar tak sedap soal masalah pribadi antara keduanya sempat mencuat, meski hal itu tak pernah terkonfirmasi. Namun penurunan performa mereka sampai membuat pelatih Nova Widianto melontarkan kritik di hadapan media, sesuatu yang jarang terjadi sebelumnya.

Capaian buruk di akhir tahun membuat rumor pencoretan mereka dari pelatnas menguat. PBSI, di satu sisi menegaskan bahwa mereka baru akan mengumumkan skuad anyar pelatnas setelah seleksi nasional rampung digelar.


Memasuki awal 2022, sinyal-sinyal pencoretan Praveen/Melati pun muncul. Foto-foto yang diunggah Melati di media sosial seolah memberi pesan dirinya 'pamit' dari pelatnas.

Ia juga diketahui menjalani latihan fisik di sebuah gim di kawasan elite Jakarta Selatan, bukan di Cipayung. Selain itu, nama Praveen/Melati juga tak tercantum dalam tes medis yang digelar PBSI.

Rumor itu akhirnya terjawab. PBSI pada Jumat (28/1) siang mengonfirmasi pencoretan keduanya.

All England 2020 menjadi gelar terakhir yang diraih Praveen/Melati sejauh ini. Foto: dok. Humas PBSI

"Benar Praveen Jordan/Melati Daeva tak masuk pelatnas kali ini. Ada beberapa parameter yang kami gunakan untuk Pelatnas 2022 ini," kata Nova dalam jumpa pers virtual.

"Pertama prestasi. Prestasi mereka 1-2 tahun ini seperti apa, kedua usia, ketiga berapa lama mereka sudah di pelatnas, dan terakhir karakter," jelas Nova.

"Setelah All England hasilnya tidak memuaskan, dan kami di PBSI ingin ada regenerasi. Yang pasti 1-2 tahun ini ganda campuran ini belum bisa menyumbang gelar," jelas peraih medali perak Olimpiade 2008 itu.

Tak cuma Praveen/Melati, duet Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja juga dicoret PBSI. Dibandingkan Praveen/Melati, pasangan ini memang kalah dari segi prestasi.

Hafiz/Gloria terakhir masuk ke final pada Thailand Masters 2020 (sebelum pandemi COVID-19). Mereka juga tak lolos Olimpiade Tokyo, dan tak dibawa ke ajang Piala Sudirman di Finlandia tahun lalu.

Meski begitu, saat penampilan Praveen/Melati melorot di IBF, duet Hafiz/Gloria mampu tampil lebih baik. Dua kali mereka berhasil menembus perempatfinal, dan hanya kalah lewat rubber game.

Hafiz/Gloria sempat menunjukkan peningkatan di Indonesia Badminton Festival akhir tahun lalu. Foto: Dok. Humas PP PBSI

Performa nothing to lose dari Hafiz/Gloria itu dipuji oleh banyak suporter, bahkan tak sedikit yang berharap keduanya bertahan di pelatnas. Namun ternyata hal tersebut tak cukup. Keduanya tetap dilepas PBSI.

Kini, ganda campuran Indonesia bertumpu kepada nama-nama muda. Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari dan Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso naik menjadi 'senior' di sektor tersebut.

Meski harus memikul tanggung jawab lebih besar, mereka bersama para pemain lain diharapkan bisa memanfaatkan kesempatan ini sebagai momen untuk unjuk gigi, memberikan yang terbaik.

Rinov/Pitha kini menjadi andalan PBSI di ganda campuran. Foto: Dok. PBSI

"Khusus ganda campuran, tahun ini kami beri kesempatan untuk pemain muda memikul tanggung jawab sebagai ujung tombak di turnamen-turnamen besar seperti SEA Games, Asian Games, dan Kejuaraan Dunia," kata Nova.

"Walaupun memang tak gampang (karena pemain muda) tapi saya tetap optimis," tegasnya.

PBSI telah memberikan tongkat estafet kepada para pemain muda di sektor ganda campuran. Namun kiprah Praveen, Melati, Hafiz, dan Gloria yang kini berstatus 'profesional' tetap dinanti publik, dan diharapkan tetap mampu mendulang prestasi.

Menurut pernyataan resmi PB Djarum, Praveen tetap akan berduet dengan Melati. Sementara Gloria akan berpasangan dengan partner barunya, Dejan Ferdinansyah.




(adp/ran)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork