Mohammad Ahsan menanggapi rencana pertukaran jadwal Indonesia Open dan Indonesia Masters di masa depan. Menurutnya, hal itu tak akan berpengaruh terhadap hasil pertandingan para atlet yang turun bertanding.
Pernyataan itu dilontarkan sebagai bentuk respons atas wacana Kabid Binpres PBSI Rionny Mainaky yang ingin mencontoh jadwal turnamen di Malaysia. Mereka lebih dulu menggelar Malaysia Open, kemudian Malaysia Masters 2022.
Menurut Rionny, hal tersebut cukup berimbas terhadap konsentrasi atlet dalam mengikuti dua pertandingan yang mepet seperti Indonesia Masters dan Indonesia Open yang baru berakhir pekan lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu kembali ke masing-masing ya. Kalau kita memang sudah habis-habisan di seri pertamanya, saat seri keduanya pasti siapa saja agak turun. Tapi saya kan babak pertama, kedua kalah, (jadi) enggak pengaruh juga ya," kata Ahsan kepada detikSport, Rabu (22/6/2022).
"Tapi pasti atlet kalau sudah turun pertandingan, apakah itu level 300 atau 1000, kalau sudah main pasti total. Walaupun level yang pertama di bawah, (tak berarti) ogah-ogahan, kami tetap fokus. Tinggal tergantung di lapangan seperti apa."
Ahsan memberi contoh jadwal German Open dengan All England yang berdekatan. Kendati beda level tapi para atlet tetap menganggap penting kedua turnamen tersebut.
Baca juga: Siapa Bisa Hentikan Viktor Axelsen? |
"Enggak mungkin (di Jerman) cuma pemanasan, kalau bertanding tetap maksimal. Ya, kembali lagi seperti tadi (saya katakan) memang kalau kalah jadi salah. Tapi saya sendiri dengan Koh Hendra (Setiawan), setiap main mau maksimal (di turnamen) kelas berapa pun," ujarnya.
Kendati begitu, Ahsan menyebut, tetap menyerahkan keputusan perubahan pada pengambil kebijakan. Ia sebagai atlet hanya menuruti saja.
"Tapi kalau menurut saya, rasanya sama saja. Mungkin kalau sudah habis-habisan pengaruh untuk pertandingan keduanya. Cuma kadang-kadang kan susah diprediksi juga, kalau kita maunya begitu, tapi ternyata yang di awal kalah. Disalahkan juga," tuturnya.
Hal serupa diungkapkan Dewan BWF Bambang Roedyanto, yang juga Kepala bidang hubungan Luar Negeri PP PBSI. Menurutnya, perubahan jadwal tak akan berpengaruh dengan hasil atlet, karena semua tergantung fisik para atletnya sendiri.
"Tidak ada sih. Bukti ya (Viktor) Axelsen bisa menang dua-duanya (di Indonesia Masters dan Indonesia Open). Kuncinya di stamina," kata Roedy, ketika ditanya terpisah.
Simak juga Video: Sedih, Tak Ada Wakil RI di Semifinal Indonesia Open 2022