Taufik Hidayat baru-baru ini memberikan kritikan kepada para pemain tunggal putra. Pelatih Irwansyah pasang badan, lebih baik dirinya yang disalahkan.
Seperti diketahui, Ginting dkk dinilai belum mengalami peningkatan dan bahkan cenderung menurun menyusul hasil-hasil di turnamen yang tak maksimal. Terutama di Indonesia Masters dan Indonesia Open yang berakhir 19 Juni lalu di Istora Gelora Bung Karno (GBK).
Menurunkan empat wakil di dua turnamen Super 500 dan Super 1000 yang berlangsung 8 sampai 19 Juni lalu di Istora, tunggal putra memang tak ada satu pun yang sukses merebut gelar juara.
Bahkan bisa dibilang hasil terbaik mereka cuma mencapai semifinalis itu pun di Indonesia Masters lewat Anthony Ginting. Sedangkan Jonatan Christie dan Shesar Hiren Rhustavito langsung tersingkir di babak pertama. Sementara Chico Dwi Aura Wardoyo terhenti di babak kedua setelah melewati adangan dari babak kualifikasi.
Hasil tak jauh berbeda di Indonesia Open. Ginting terhenti di perempatfinal, Jonatan di babak kedua, dan Shesar di babak pertama.
Menilai performa itu, legenda bulutangkis Taufik Hidayat kembali melontarkan tunggal putra Indonesia kini masih jauh dari level tertinggi.
Pelatih tunggal putra, Irwansyah mengatakan para pemainnya pasti sudah mendengar kritikan sana-sini yang datang. Irwansyah menyebut, lebih baik dirinya saja yang disalahkan!
"Kalau menurut saya mereka (tunggal putra) pun juga dengar. Ginting bilang, ada juga katanya dia di -WA seperti begini. Saya bilang, 'tenang saja, biar bang Irwansyah yang urus' karena saya harus melindungi atlet-atlet saya. Kalaupun saya yang disalahkan, saya tak masalah," kata Irwansyah kepada detikSport, Sabtu (25/6).
"Karena mau membenahi pemikiran Ginting bisa sampai sekarang ini, dia bisa main seperti itu (lebih baik dari sebelumnya di Thomas Cup), tak gampang tugas saya. Tapi alhamdullilah dia sudah mulai bisa tunjukan seperti ini (kemajuan)," ujarnya.
"Yang dikalahkan di Indonesia Masters dan Indonesia Open ini juga pemain bagus semua, seperti Kunlavut Vitidsarn, Lee Zii Jia, tadinya kan ada sedikit ada penurunan. Tapi sekarang sudah enak."
"Makanya saya jelaskan ke mereka, jangan terlalu lihat mengenai Medsos. Tapi kalaupun terlihat juga, karena enggak mungkin (enggak melihat), mereka punya Hp sendiri, kadang-kadang buka Google sudah keluar (berita) menceritakan tentang ini, itu, it's okay. Yang penting latihan sungguh-sungguh dan buktikan kalian bisa. Mereka pun setuju," kata Irwansyah.
Namun, Irwansyah juga menegaskan kepada para atletnya untuk tak membenci orang yang mengkritiknya melainkan menjadikan motivasi.
"Ya, karena kita mendidik mereka menjadi seorang juara, bukan pendendam agar nanti sudah menjadi juara Olimpiade, juara dunia, orang sayang sama mereka karena kita ajarkan akhlak. Kalaupun nanti suatu hari sudah jadi pemain hebat, kalau ada masalah pun, suatu hari berhenti, mereka tetap support adik-adiknya," tambahnya.
Irwansyah juga beruntung, banyak pihak yang juga turut membantu perkembangan mental para atletnya, terutama Ginting yang sempat kehilangan kepercayaan diri setelah rentetan kekalahan yang dialaminya di beberapa turnamen.
"Psikolog, nutrisi, dokter, tukang urut semuanya itu kerja samanya membentuk mereka juga, men-support. Jadi tinggal menunggu saja," kata Irwansyah.
"Makanya, saya juga butuh waktu karena tak gampang seperti mengembalikkan tangan. Dari bulan Januari sudah kejuaraan terus, tapi hasilnya tak jelek. Walaupun bukan Ginting atau Jonatan (Christie juara) ada saja pemain bisa mengalahkan ini, kalahkan pemain ini. Tetap saya katakan hasilnya bagus. Nanti kalau sudah setahun baru koreksi lagi," ujarnya.
(mcy/aff)