Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 akan kembali bergulir pada 22-28 Agustus ini di Jepang. Sejauh ini, China masih merupakan negara dominan dengan gelar terbanyak disusul Indonesia.
Sejak digelar pertama kali pada 44 tahun silam, para pemain Indonesia sejatinya merupakan yang tersukses dalam turnamen BWF yang masuk dalam grade 1 ini.
Sebuat saja nama-nama seperti Rudy Hartono, Christian Adinata, Ade Chandra, Imelda Wiguna, hingga Verawaty Wiharjo. Mereka sempat merajai perolehan gelar pada Kejuaraan Dunia 1980.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai tiga tahun berikutnya, China mengawali kedigdayaan di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Tercatat dari 1983 hingga 1991, mereka merebut 17 gelar. Sementara Indonesia hanya satu gelar dari tunggal putra Icuk Sugiarto.
Setelah itu, pada 1993, Indonesia kembali menunjukkan tajinya. Mereka merebut tiga gelar dari tunggal putra (Joko Supriyanto), tunggal putri (Susy Susanti), dan ganda putra (Ricky Soebagdja/Rudy Gunawan).
Di sektor tunggal putra, Indonesia terakhir meraih gelar juara dunia pada 2005 melalui persembahan Taufik Hidayat.
Sementara tunggal putri, Susy menjadi yang terakhir meraih gelar tersebut pada 1993. Selepas itu, tunggal China cukup intens merebut gelar di setiap event. Mereka merebut 10 gelar hingga tahun 2011.
Sisanya tunggal Thailand Ratchanok Intanon (2013), Carolina Marin (2014-2015-2018), Nozomi Okuhara (2017), P.V Sindhu (India, 2019), dan terakhir Akane Yamaguchi (Jepang, 2021).
Pada sektor ganda putra, Indonesia terakhir merebut gelar juara dunia lewat pasangan gaek Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pada 2019.
Sementara sektor ganda putri tumpul sejak awal. Ganda putri Indonesia tercatat belum sekalipun merebut gelar juara. Lagi-lagi China mendominasi dengan merebut 21 titel sejak 1983 hingga 2021.
Pada nomor ganda campuran, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi penyumbang gelar terakhir pada 2017. Setelah itu, belum ada ganda campuran RI yang mampu merebut titel tersebut.
Berikut Daftar Pemenang 10 Tahun Terakhir di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022:
2021 : Loh Kean Yew (Singapura), Akane Yamaguchi (Jepang), Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Chen Qingchen /Jia Yifan (China), Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).
2019 : Kento Momota (Jepang), P.V Shindu (India), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara( Jepang), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China).
2018 : Kento Momota, Carolina Marin (Spanyol), Li Junhui/Liu Yuchen (China), Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.
2017 : Viktor Axelsen (Denmark), Nozomi Okuhara (Jepang), Zhang Nan/Liu Cheng (China), Chen Qingchen/Jia Yifan (China), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia).
2015 : Chen Long (China), Carolina Marin, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (Indonesia), Zhao Yunlei/Tuan Qing (China), Zhang Nan/Zhao Yunlei (China).
2014 : Chen Long, Carolina Marin, Shin Baek-cheol/Ko sung-hyun (Korea Selatan), Zhao Yunlei/Tian Qing, Zhang Nan/Zhai Yunlei.
2013 : Lin Dan (China), Ratchanok Intanon, Hendra Setiawan/ Mohammad Ahsan (Indonesia), Wang Xiaoli/Yu Yang (China), Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia).
2011 : Lin Dan, Wang Yihan (China), Cai Yun/Fu Haifeng (China), Wang Xiaoli/Yu Yang, Zhang Nan/Zhao Yunlei.