Wawancara Sigit Pamungkas soal Kevin Sanjaya Vs Herry IP

Wawancara Sigit Pamungkas soal Kevin Sanjaya Vs Herry IP

Mercy Raya - Sport
Rabu, 28 Sep 2022 21:28 WIB
Kevin/Marcus
Foto: (Humas PP PBSI)
Jakarta -

Pelatnas PBSI sedang tidak baik-baik saja. Konflik Kevin Sanjaya dengan pelatih Herry Iman Pierngadi bikin heboh. Bagaimana menyelesaikannya?

Konflik antara Kevin dan Herry IP akhirnya terungkap juga. Perang dingin keduanya terbukti.

Kevin rupanya sudah kesal dengan Herry IP, dengan puncaknya terjadi di Indonesia Open. Kritikan sang pelatih membuatnya gerah, dan memilih tak mau ditangani lagi oleh Coach Naga Api.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Situasinya memburuk, sampai akhirnya Kevin memberi sinyal siap keluar dari pelatnas. Padahal, Kevin, bersama Marcus fernaldi Gideon, merupakan andalan PBSI.

Menyikapi polemik tersebut, detikSport coba mewawancara Sigit Pamungkas, eks pelatih ganda putra Pelatnas. Berikut petikan wawancaranya.

ADVERTISEMENT

Lanjut Halaman 2: Wawancara Sigit Pamungkas

Detiksport: Apa pandangan Anda terkait persoalan komunikasi Kevin-Herry IP?

Sigit Pamungkas: Ya, sebenarnya pertama mungkin ada masalah komunikasi. Yang kedua, mungkin juga salah penanganan karena pengalaman saya, ini masalah disiplin mungkin.

Pelatih mungkin ditarget oleh PBSI. Punya tugas lah harus begini, begini, dan punya program. Cuma seperti yang saya bilang tadi, masalah penanganan saja mungkin ya. Karena masalah penanganan proses untuk juara itu beda dengan disiplin pemain yang sudah jadi, sudah (pemain bintang) star lah.

Saya kasih contoh, dulu Kevin/Marcus sebelum jadi, waktu latihan (mungkin) jam 3, jadi harus jam 3. Saat jadi bintang saat telat sedikit harus dimaklumi, karena pengalaman yang sudah jadi bintang itu beda dengan penanganan atlet yang mau dibuat menjadi juara.

Kalau proses yang mau menjadi juara memang harus proses disiplin secara umum, dari segi istirahat, makan, itu semua harus (ketat). Tapi disiplin untuk yang sudah menjadi bintang, atau sudah punya istri, kita harus bicara hati ke hati. Harus agak bijak lah pelatihnya. Karena disamakan disiplin dengan yang proses juara, pasti akan bentrok lah. Mungkin menurut saya begitu.

Detiksport: Jadi memang tiap-tiap ganda itu penerapannya beda ya?
Sigit Pamungkas: Iya. Karena kasus ini menimpa Herry ini sudah beberapa kali. Bukan kali ini saja. Sebelumnya terjadi. Sama lah.

Pandangan saya mungkin karena Herry kalahan terus, jadi (atletnya diminta) 'Kamu harus disiplin, begini, jaga performanya, mungkin begitu.' Padahal penanganannya tak begitu ya seharusnya.Sebab mereka sudah jadi, bintang, kasarnya mereka dipegang siapapun tak masalah, tapi penanganan dari hati ke hatinya.

Herry bagus banyak menciptakan juara-juara, nah setelah menciptakan itu penanganannya beda. Tapi dia sama, dengan yang sudah-sudah sama. Nah, akhirnya mungkin terjadi seperti itu.


Lanjut Halaman 3

Detiksport: Sebagai mantan pelatih Pelatnas ganda putra, apa yang seharusnya dilakukan untuk mengatasi persoalan ini?
Sigit Pamungkas: Seharusnya Binpres turun tangan. Jadi Kevin dan pelatihnya dipanggil kemudian duduk bersama. Tanyakan satu per satu, Kevin ingin apa, pelatihnya mau apa? begitu.

Detiksport: Apakah Anda pernah mengalami kasus yang sama saat menangani ganda putra di Pelatnas?
Sigit Pamungkas: Ada sih. Dulu setelah saya membawa Flandy Limpele/Eng Hian meraih medali perunggu di Olimpiade 2004, saya minta rest ke PBSI. Nah, saat itu Markis Kido dan Hendra Setiawan sempat ditangani sama Herry IP. Nah, terjadi sama seperti ini.

Markis Kido datang ke saya, dia bilang enggak mau dilatih Herry. Akhirnya Kido, Hendra, Alvent Yulianto, dan Luluk (Hadiyanto) datang dan meminta balik lagi. Akhirnya saya dipanggil Kasubid PBSI yang saat itu ditempati Christian Hadinata. Bentrok, sama seperti ini modelnya.

Detiksport: Bagaimana cara mengatasinya saat itu?
Sigit Pamungkas: Ya, akhirnya saya dipanggil oleh Christian dan diminta melatih kembali. Pada Februari 2007 saya masuk dan7 sampai 8 bulan kemudian, mereka (Kido/Hendra) jadi juara dunia di tahun yang sama.

Setelah itu saya punya target olimpiade 2008 Beijing, alhamdullilah (Markis/Hendra) dapat emas juga.Awalnya gara-gara begitu juga. Almarhum kan dulu vokal juga. Kalau sekarang kan vokal ada media sosial, terbuka, jadi ramai. Kalau dulu Kido langsung ngomong ke Kasubid Christian. Jadi penyelesaiannya internal.

Detiksport: Nah, bagaimana dengan munculnya konflik ini, bahkan sampai ke publik?
Sigit Pamungkas: Menyayangkan sih ya. Maksudnya, kalau bukan (pemain) star tak masalah. Karena dia(pemain) bintang ada masalah begini ribet sudah. Karena (pemain) star punya power juga. Tapi dia (Kevin) enggak ingat juga sebelum jadi bintang, sementara yang menjadikan dia bintang ini masih keukeuh juga. Ya sudah tidak ketemu dah tuh.

Jadi bagaimana PBSI cari solusi terbaik. Saya juga baru dengar dua hari ini kabar tersebut dari media. Tapi katanya sudah lama, tapi kok ya didiemin sih. Memang enggak ngomong apa ke pelatihnya.

Lanjut Halaman 4

Detiksport: Lalu bagaimana menurut Anda terkait Kevin yang sudah tak mau dilatih Koh Herry?Terlalu terburu-buru kah?
Sigit Pamungkas: Seharusnya ngomong uneg-uneg ke Binpres. Nanti dicari titik temunya pasti ada. Herry juga. Nah, seperti yang saya bilang tadi, panggil saja. Herry maunya apa, Kevin maunya apa.

Kalau sudah jadi bintang itu kan harus kita jaga mereka. Seperti Taufik Hidayat lah dulu banyak masalahnya, tapi Mulyo (pelatihnya) bisa megang. Coba dipegang ama yang lain pasti tak mau, pasti bentrok.

Detiksport: Kevin sendiri sudah berlatih terpisah dengan Marcus GIdeon. Apakah itu akan memengaruhi penampilan mereka di turnamen ?
Sigit Pamungkas: Kalau masalah permainan tak ada pengaruhnya. Dengan sendiri-sendiri ditangani malah jadi bagus karena fokus ke kelemahan dan kelebihan masing-masing.
Cuma dari segi psikologis dan chemistry. Fisik bagus tapi psikologisnya kena kan bisa bubar. Jadi enak enggak enak di lapangan karena pasti ada pikiran 'kamu pro ini, pro ini'. Jadi secara enggak langsung tetap memengaruhi, anggapannya 'Kamu enggak dukung saya. Lebih ke pro pelatihnya.'

Detiksport: Melihat kondisi ini, bagaimana menurut Anda soal peluang mereka ke Olimpiade 2024?
Sigit Pamungkas: Kayaknya ini sudah terlalu dalam. Kalau dipaksakan agak sungkan, yang satu sudah star. Ya mungkin bagaimana maunya Kevin. Kalau saya yang penting penampilan bagus. Buktikan hal ini tak memengaruhi.

Tanya kepada Kevin maunya seperti apa. Karena kita masih butuh dia, jadi mau tak mau kita ngalah lah. Tapi Kevinnya juga harus komitmen.



Simak Video "Ragam Komentar Warganet di Akun IG Kevin Sanjaya Gegara Pamit"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads