Perfoma Chico Aura Dwi Wardoyo dinilai masih stagnan dibandingkan rekan-rekannya di sektor tunggal putra, meskipun level turnamen yang ia ikuti sudah diturunkan. Kenapa?
Chico mengawali 2025 dengan tampil di Indonesia Masters Super 500 dan Thailand Masters Super 300. Dari kedua ajang tersebut, ia terhenti di babak 32 besar dan 16 besar.
Hasil tersebut tak lebih baik dari pencapaian yang Chico dapatkan pada 2024. Padahal saat itu pelatih tunggal putra Mulyo Handoyo menaruh harapan yang lebih besar kepadanya.
Bahkan, Chico batal tampil di Malaysia Open Super 1000 dan India Open 2025 Super 750 demi memberikan waktu persiapan yang lebih panjang. Tapi ternyata hasilnya belum juga positif. Ia kembali tersingkir di babak pertama dan kedua.
Tak hanya itu, kekalahan tersebut sekaligus meneruskan rekor buruk Chico pada tahun sebelumnya. Pada 2024, prestasi terbaik Chico sebagai semifinalis di French Open dalam 13 turnamen individu yang diikuti. Adapun sisanya langsung angkat koper lebih dini.
"Ya kalau saya lihat sih ada (masalah). Cuma kan saya enggak bisa ngomong secara khusus. Saya enggak bisa sampaikan," kata Mulyo saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Rabu (12/2/2025), menyoal kondisi Chico saat ini.
Meski begitu, Mulyo memastikan problem itu tak menyurutkan motivasi dan keinginan atlet asal Papua itu untuk berbenah.
"Ya semua orang ya (punya motivasi) ingin main. Tapi kan kendalanya ini yang harus bisa dibenahi. Kalau enggak bisa, cuma ingin, motivasi main, tapi hasilnya enggak ada kan? Saya enggak perlu cerita yang lebih detail (masalahnya)," katanya.
"Ya semua orang selama di sini pasti begitu (komitmen untuk memperbaiki). Cuma kan kita bisa melihat hasil kenyataannya bagaimana. Kan begitu. Kan enggak terus semua ingin di sini, tapi hasilnya bagaimana. Cuma tetap nanti kita akan lihat-lah," ujar Mulyo.
Di turnamen selanjutnya, Chico dijadwalkan bertanding di All England di Utilita Arena Bimirngham, mulai 11-16 Maret 2025. Mulyo mengatakan tak ada perbedaan program yang diberikan kepada Chico dengan Jonatan Christie dkk. Hanya saja, ia akan lebih banyak berkomunikasi dengan pemainnya tersebut.
"Ya kalau menurut saya sih program sama, karena dia levelnya kan sudah bukan level yang bawah lagi. Namun, treatment-nya ya nanti mungkin kita lebih banyak bicara dengannya," ucap Mulyo.
"Untuk program menurut saya semua sama kok. Saya buat program yang penting dia bisa mencapai di mana. Kan enggak mungkin si A ini sini. Saya tahu kemampuan si A beda. Tapi kan paling enggak nanti arahnya harus di sini."
(mcy/krs)