Kejuaraan dunia motocross atau MXGP akan kembali hadir di Indonesia. Selama tiga musim balapan motocross paling bergengsi itu akan dihelat di kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Adalah sang walikota, M. Irwansyah, yang langsung menandatangani kontrak dengan operator MXGP, Youthstream, di sela-sela gelaran MXGP seri kedua di Suphan Buri, Thailand, akhir pekan lalu.
Detiksport berkesempatan mengikuti penandatanganan MoU tersebut, sekaligus berbincang-bincang dengan putra Bangka kelahiran 1 Juni 1983 tersebut. Berikut petikannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saya selalu berusaha bersilaturahmi kepada siapapun, karena saya yakin silaturahmi banyak manfaatnya. Soal motocross ini, idenya muncul waktu saya bersilaturahi dengan teman-teman IMI, termasuk Pak Judiarto (ketua IMI DKI Jakarta--Red). Saat ngobrol-ngobrol, beliau bercerita soal MXGP ini.
Sejak produksi timah sedang menurun dalam beberapa tahun terakhir ini, kami harus melihat berbagai peluang untuk tetap memaksimalkan setiap potensi ekonomi yang dimiliki Pangkalpinang. Akhirnya kami memutuskan untuk mengambil kesempatan menggelar MXGP ini karena memang punya banyak peluang untuk menggenjot aspek pariwisata.
Apa sudah berkomunikasi dengan pihak-pihak lain?
Tentunya dari awal kami sudah sounding ke teman-teman warga Pangkalpinang, bahwa kita akan akan mencoba menarik event internasional ke Pangkalpinang. Dan Alhamdulillah, teman-teman, tokoh-tokoh masyarakat, pengusaha, media, sangat mendukung sekali ide ini. Dan Alhamdulillah juga, kemarin kita sudah teken MoU. Mudah-mudahan ini akan sangat bermanfaat kepada warga Bangka Belitung (Babel) pada umumnya.
Perlu dicatat pula, sebelum ini sudah beberapa kali diadakan kejuaraan lokal maupun nasional di sini. Jadi, saya saya pede dengan event motocross ini. Tahun lalu saja, misalnya, ada ajang motorsport lokal, penontonnya sampai 15-18 ribu. Itu tentu saja menjadi modal dasar bagi kepercayaan diri kami untuk mengadakan event serupa tapi yang bertaraf internasional. Dan saya yakin, Indonesia akan bangga, masyarakat Indonesia akan mendukung, karena yang kita bawa bukan cuma Pangkalpinang dan Bangka Belitung, tapi juga nama Indonesia.

Setelah ini kami akan kulonuwon kepada menteri terkait, Menpora dan Kementerian Pariwisata, juga KONI dan IMI untuk mendukung mempromosikan event ini. Kami juga sudah mendapat dukungan dari gubernur (Babel). Karena kalau sendirian, mungkin kami tidak mampu. Intinya, sebagai kader PDIP pun saya dibesarkan melalui ajaran semangat bergotong royong. Dengan semangat itulah kami bertekad menjadi tuan rumah yang baik, demi Indonesia.
Apa yang ditawarkan dari MXGP di Pangkalpinang nanti?
Pertama, event ini jangan dilihat untuk hari ini saja. Tapi kami yakin, dengan tiga tahun menggelar MXGP (2017-2019), akan semakin banyak orang mengenal Pangkalpinang, semakin banyak yang akan terpesona dengan keindahan Pulau Bangka. Apalagi Babel termasuk ke dalam 10 distinasi yang masuk perhatian Presiden Jokowi.
Kedua, event MXGP ini akan diliput oleh sedikitnya 120 jurnalis dari seluruh dunia. Itu artinya, Pangkalpinang, Babel, dan Indonesia akan mendapat perhatian dari media-media luar. Dan menurut saya, tanpa dukungan promosi dari media, Pangkalpinang akan sulit berkembang. Kehadiran mereka akan ikut mempercepat proses pembangunan yang sedang terus kami tingkatkan.
Dan tentu saja, dengan kehadiran MXGP di Pangkalpinang, akan memberi motivasi tambahan kepada kami untuk membuat event-event yang lebih besar lagi. Dan kami memulainya dengan MXGP yang relatif lebih simpel.
Bagaimana prosesnya sampai akhirnya bisa deal dengan Youthstream (operator MXGP)?
Saya tidak menyangka secepat ini. Hanya beberapa kali penjajakan, kami bisa langsung teken kontrak. Syukur Alhamdulillah, semoga ini menjadi kemudahan bagi Pangkalpinang untuk terus mengembangkan potensi pariwisata ke depannya.

[Promotion/event fee untuk menjadi tuan rumah MXGP adalah sebesar 600 ribu dolar per tahun. Pembayaran bisa dilakukan melalui dua termin: setengah di tiga bulan sebelum, setengahnya lagi tiga bulan setelah penyelenggaraan]
Bagaimana soal skema pembiayaan?
Kami akan segera berdiskusi dengan Pak Gubernur. Dengan semangat gotong royong, kami akan mengupayakan tidak memakai uang negara, melainkan melalui dana CSR perusahaan-perusahaan, BUMD, maupun pihak-pihak swasta yang lain. Intinya, kami upayakan tidak memakai APBD.
Plan B-nya adalah (dibiayai) Pemkot Pangkalpinang, tapi tentu saja dengan dukungan DPRD. Kami juga sudah berkoordinasi dengan LKPP, Kemenkeu, BPKP, dan lain-lain mengenai sistem anggarannya. Tahun ini juga mungkin akan kami ajukan perubahan ABPD.
Tapi sekali lagi, intinya adalah kami akan mengupayakan tidak pakai uang negara. Kita harus melihat peluang ini bukan untuk jangka pendek melainkan jangka panjang. Kami yakin, efek domino pasca event ini akan memberikan percepatan perekonomian bagi Pangkalpinang, akan lebih dahsyat lagi.
Dengan frekuensi kunjungan wisatawan ke Pangkalpinang, otomatis UMKM kami akan bangkit, industri perhotelan dan restoran akan bangkit, dan seterusnya. Kami ingin belajar dari Kabupaten Badung (Bali), yang dengan industri pariwisatanya mereka bisa menghidupi diri sendiri. Prosesnya tentu saja bertahap, tidak langsung muluk-muluk. Dan saya yakin, mimpi untuk menciptakan industri pariwisata di Pangkalpinang akan terwujud.
Mengenai sarana dan infrastruktur penunjang, apakah sudah siap?
Ketika kami mengajukan diri sebagai tuan rumah, itu artinya kami sudah siap. Untuk sirkuit, ada lahan milik pemkot dan pemprov, dan kami punya beberapa opsi tempat, salah satunya di kawasan Pantai Pasir Padi. Keren dong, nonton balapan dengan view pantai, hehehe.... Nanti pihak Youthstream akan datang ke Pangkalpinang untuk meninjau lokasi dan memilih lokasi venue-nya.
Kami juga sudah memiliki beberapa hotel standar internasional seperti Novotel, Swissbel, Santika, Aston, dan juga cottage-cottage lain. Justru dengan event sekelas MXGP ini kami akan lebih terdorong untuk meningkatkan sektor perhotelan ini.
Soal transportasi, saat ini ada 57 kali penerbangan di Pangkalpinang dalam satu hari. Memang belum ada penerbangan internasional, tapi kami akan melakukan pembicaraan dengan Sriwijaya Air, mungkin saja bisa membuka rute internasional, misalnya ke Singapura.

[Irwansyah terpilih sebagai walikota Pangkalpinang pada pilkada tahun 2013. Ketika dilantik pada 14 November 2013, dalam usia 30 tahun 5 bulan, ia tercatat sebagai walikota termuda di Indonesia. Saat ini ia masih menjabat sebagai bendahara PDIP DPP Bangka Belitung, serta sedang menyusun desertasi doktor (S3) tentang "kepemimpinan visioner" di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Jatinangor, Sumedang.]
Sebagai walikota, bisa gambarkan secara singkat visi apa yang menjadi tugas Anda?
Bahwa Pangkalpinang adalah kota investasi yang berwawasan lingkungan. Belum kami ini kami menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Florida, terutama untuk tata kota. Kami sedang menyusun masterplan, ada tiga kawasan di Pangkalpinang, yang kalau dikelola dengan baik, akan menjadikan kota ini berkelas dunia. Ketiga kawasan itu adalah kawasan jalan protokol Sudirman, kawasan sungai Rangkui, serta pengembangan Teluk Bayur yang berada di jalur Laut China Selatan, baik untuk tempat tinggal maupun investasi.
Baru-baru ini terdengar sebuah gerakan di Pangkalpinang, yaitu 'Senyum Pangkalpinang'. Apa itu?
Jadi, saat musibah banjir kemarin, kami dan teman-teman forum komunikasi daerah menyaksikan antusiasme warga yang bahu membahu untuk mengantisipasi dan beres-beres pasca banjir. Yang membuat kami bangga, mereka tetap tersenyum. Ini menambah motivasi kami untuk membenahi kota dengan lebih baik lagi. Dari situ, tercetuslah konsep 'Senyum Pangkalpinang'. Kami yakin ini akan jadi kampanye yang baik untuk MXGP, dan kami akan menjadi tuan rumah yang baik untuk tamu-tamu internasional.
Selain MXGP, apa lagi event-event yang telah direncanakan oleh Pemkot Pangkalpinang?
Yang sedang dalam pematangan, tahun ini juga bersama musisi jazz asal Pangkalpinang, Idang Rasyidi, kami akan menggelar festival perkusi dunia. Sejauh ini sudah ada 10 negara yang confirm untuk berpartisipasi. Waktunya masih kami siapkan.
Selain itu kami juga menyiapkan aneka festival, musik, olahraga, budaya, sebagai bagian dari program pengembangan sektor pariwisata kami. Dan insyaallah itu terselenggara setiap tahun.

Baca juga:
Indonesia Hadirkan Kejuaraan Dunia Motocross, Pangkalpinang Jadi Tuan Rumah
Pangkalpinang Tuan Rumah, Indonesia Jadi Negara Asia Ketiga di Kalender MXGP
Ini Rancangan MXGP Indonesia di Pangkalpinang
MXGP: Motor-Motor Terbang Sampai Helm Buatan Indonesia
'Senyum Pangkalpinang' untuk Menyambut Para Crosser Dunia
Gerak Cepat Kota Pangkalpinang untuk Hadirkan MXGP di Indonesia
(a2s/mfi)