Secara mendadak GOR Bulungan menjadi venue pertandingan bola voli. Sebelumnya, renovasi dilakukan sebagai persiapan untuk tempat latihan tim peserta Asian Games.
Menilik kapasitas, GOR Bulungan yang hanya muat 900 penonton jelas jauh dari standar Dewan Olimpiade Asia (OCA). Setiap venue Asian Games minimal harus mencapai 2.000 penonton. Untuk memenuhi kriteria itu, INASGOC hanya memiliki waktu kurang daris atu bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam survei Ombudsman, GOR Bulungan dinyatakan sebagai venue yang paling banyak kekurangannya di antara venue Asian Games 2018. Baik di Jakarta atau Palembang.
"Tetapi, kami kondisikan untuk mengambil jumlah maksimal yang bisa masuk. Kami siapkan tribune tambahan. Lihat saja kondisi di sana. Technical Delegate tidak mengatakan dipaksakan untuk membobol GOR (demi menambah kapasitas), mereka tidak menargetkan sekian," ujar Nasir Gurnansyah, wakil direktur venue INASGOC, kepada pewarta di Jakarta, Senin (23/7/2018).
GOR Bulungan memang menjadi opsi terakhir setelah Jakarta Convention Center (JCC) dan GOR Pertamina batal mendampingi Tennis Indoor sebagai venue voli. Pertamina yang sempat menyetujui renovasi, kemudian tak sanggup untuk menggarapnya.
"Awalnya, banyak tempat lapangan voli yang disiapkan. Secara kebetulan, astu temapt ditambahkan untuk mendampingi yang ada di GBK. Bulungan dinilai paling layak untuk penonton," ujar Nasir.
"Tidak ada perluasan gedung, perbaiki saja. Kami membuat skala prioritas mana yang paling perlu dilakukan. Saya tidak bisa langsung menyajikan semua yang diharuskan (dari OCA). Tapi, meskipun waktu mepet, harus sesuai aturan, yakni harus memenuhi keamanan, kenyamanan, kemudahan jangkauan akses, dan penyandang cacat," dia menambahkan.
Saksikan juga video 'Ombudsman Nilai Sarana Asian Games 2018 Belum Lengkap':