Commissaire 2 UCI (Union Cycliste Internationale) Michael Robb dari Irlandia mengatakan dirinya sudah banyak mengikuti kejuaraan dunia. Rute yang disajikan ITdBI menurutnya tidak kalah dengan kejuaraan kelas dunia di berbagai negara.
"Semua rutenya dari stage 1 sampai terakhir sempurna, tidak kalah dengan Eropa. Pemandangannya juga sangat indah, setelah pulang saya akan promosi tentang Banyuwangi dan mengajak orang orang untuk berwisata dan berinvestasi di Banyuwangi," ujar pria yang disapa Micky ini, usai closing ceremony ITdBI 2018, Sabtu (29/9/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain indah, rute ITdBI juga dinilai sangat menantang dan teknikal bagi para pebalap. Dimulai dari etape 3 yang menurut Micky sangat pas pilihan rutenya. Pada etape ini, pebalap melewati dua tanjakan yang masuk kategori 3 juga naik-turun.
Sementara etape 4 menyajikan tanjakan 'neraka' menuju Gunung Ijen. Rute ini memang menjadi yang terberat karena melalui tanjakan Gunung Ijen dengan ketinggian 1880 mdpl dan tingkat elevasi hingga lebih dari 20 persen.
"Excellent route, sangat teknikal. Saya pernah ikut World Tour salah satunya Giro de Italia, rute disini mirip dengan kejuaraan tersebut," kata Micky.
Terkait rute, jawara ITDBI 2018 Benjamin Dybal menyebut lintasan etape 1-4 semuanya berat. Khususnya etape empat yang membuatnya harus benar-benar menguras tenaga dan mengatur teknik bersepeda.
"Saya sudah berulang kali menghadapi tanjakan. Ini adalah tanjakan terberat yang pernah saya taklukkan. Mungkin satu dari tiga tanjakan terberat yang pernah saya selesaikan sepanjang karier balapan saya," sebut pembalap berusia 29 tahun itu.
Tidak hanya memuji pilihan rute ITdBI Micky juga menilai keseluruhan pelaksanaan ITdBI telah dilakukan secara profesional. Mulai penataan lokasi start dan finish termasuk penataan barrier, lalu pengambilan video, semua terkoordinasi dengan baik.
"Semua berjalan dengan lancar aman dan sesuai standar, tidak ada komplain. Panitia sudah melakukan pekerjaannya dengan baik, well organized, saya juga merasa nyaman disini. Terima kasih untuk semuanya, saya merasa beruntung terlibat di event ini," ujarnya.
Ditambahkan oleh Commissaire 3 ITdBI Tsunenori Kikuchi, yang mengaku selalu mendapatkan kejutan di tiap tahun penyelenggaraan ITdBI. Tahun ini dia sangat menyukai area finish etape empat yang berlangsung di area Gunung Ranti, yang lokasinya hanya berjarak 50 meter dari Paltuding Ijen.
Lokasi ini menyuguhkan panorama lanskap pegunungan yang indah, dengan latar Gunung Ranti yang menjulang gagah.
"Saya merasa ITdBI adalah lomba yang terbaik untuk kategori 2.2, tidak hanya di Asia tapi di dunia," cetusnya.
Sementara itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyampaikan terima kasih atas apresiasi yang diberikan kepada ITdBI. Anas mengatakan Banyuwangi senantiasa memperbaiki kualitas penyelenggaraan ITdBI sebagaimana masukan dari UCI setiap tahunnya.
"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi para pebalap yang bertanding di even ini," ujar Anas.
Anas menambahkan Banyuwangi sendiri memiliki potensi alam yang kaya dan inilah yang ingin ditonjolkan pada ITdBI. Lanskap Banyuwangi dengan segala keeksotikan alamnya, mampu menjadi panggung yang indah bagi para pebalap.
"Banyuwangi adalah daerah terluas di Jawa Timur, didukung komitmen untuk terus memperbaiki infrastruktur daerah, kami akan terus berusaha menyajikan rute yang menantang dan menarik bagi pebalap dunia ini," kata Anas.
Tonton juga 'Benjamin Dyball Juara Tour de Banyuwangi':
(raw/nds)