Gregoria bahkan tak memiliki waktu istirahat setelah Superliga Badminton di Bandung mulai 18 -24 Februari. Usai kejuaraan beregu putra putri itu, Gregoria akan melanjutkan mentas di Jerman Terbuka mulai 26 Februari-3 Maret, barulah tampil di All England, yang digeber pada 6-10 Maret.
Kondisi fisik Gregoria pun menjadi fokus pelatih, Minarti Timur. Apalagi, penampilan Gregoria sempat terganggu cedera belakangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di bulan ini dia cuma ikut dua turnamen, Jerman dan All England. Cuma sebelum itu dia ikut Superliga dulu. Saya tak bisa bilang apa-apa karena anaknya mau main masa saya melarang," kata asisten pelatih tunggal putri, Minarti, di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (13/2/2019).
Minarti berpesan kepada Gregoria agar pintar-pintar menjaga kondisi. Sebab, Gregoria harus tampil maksimal di setiap turnamen, apalagi sekelas All England.
"Namanya pertandingan kalau enggak dalam kondisi terbaik bagaimana? Pasti mereka mau menang dan all out. Saya cuma bilang jaga kondisi, walau main di liga latihan tetap ada. Meski tak semaksimal biasanya latihan kami, tapi tetap harus dijaga," dia menjelaskan.
"Makanya kalau mau ditambah Swiss lagi? Saya cuma takut pinggangnya (kambuh) saja. Takut cederanya, bukan capeknya, capek masih bisa tahan, cedera susah, kami mau kembali ke latihannya susah. Tapi kemarin sih sudah oke. Sampai sekarang tak ada masalah," dia menambahkan.
"Tapi gerakan kaget tergantung dia, traumanya dia tergantung dia berani enggak. Cuma itu saja. Yang lain, latihan penguatan ada dari pelatih fisik, ada core. Terapi juga ada, pokoknya khusus penguatan pinggang dia ada latihan khusus," dia menegaskan.
(mcy/fem)