Manajer Timnas Basket Putra, Maulana Fareza Tamrella, mengatakan Perbasi berencana untuk menaturalisasi dua pemain Amerika dan Eropa.
"Rencananya kami akan ambil dua pemain meski kami tahu yang bisa bermain hanya satu. Tapi kami harus jaga-jaga karena untuk persaingan juga, kemudian berjaga kalau ada pemain yang cedera," kata Fareza, kepada detikSport, Rabu (22/5/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Fareza, saat ini yang berpeluang besar untuk dinaturalisasi, yakni pemain asing CLS Knights, Maxie Esho.
Esho merupakan center asing CLS berusia 28 tahun. Dia juga didapuk sebagai Most Valuable Player (MVP) di final ASEAN Basketball League (ABL) 2018/19. Itu setelah mencatatkan 25 poin saat menghadapi Singapore Slingers.
"Kami kemungkinan besar menggunakan jasa dia. Pertama karena penampilannya di ABL season, bisa dilihat juga dia tampil impresif di setiap laga, sebagai pemain terbaik reguler season, dan berhasil membawa CLS juara ABL. Itu jadi pertimbangan buat kami BTN dan Perbasi untuk memilihnya," Fareza menjelaskan.
Semakin memudahkan timnas, kata Reza, begitu Maulana Fareza Tamrella karib disapa, Esho sudah cukup berpengalaman tinggal di Indonesia sehingga tak kesulitan beradaptasi dengan karakter-karakter pemain basket Indonesia.
"Dia sudah cukup lama tinggal di Surabaya, sudah tahu karakter pemain Asia, karakternya teman-teman bermain seperti apa, jadi penyesuaiannya dengan pemain basket Indonesia juga lebih mudah," ujar dia.
Esho saat ini berada di Hong Kong untuk mengikuti liga di sana. Setelah itu dia akan kembali ke Amerika untuk mengurus pemberkasan untuk proses naturalisasi.
"Karena proses naturalisasi harus terus berjalan maka beres atau tidak September tetap akan kami panggil, masuk timnas," katanya.