Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga

Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga

Mercy Raya - Sport
Jumat, 13 Sep 2019 14:27 WIB
1.

Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga

Tekad Marciano Perbaiki Wibawa KONI di Mata Olahraga
Ketua umum KONI Pusat, Marciano Norman. (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat dipimpin eks Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman.

Dia terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Olahraga Nasional(Musornas) di Jakarta pada 2 Juli lalu dan kepengurusannya secara resmi dilantik pada 1 Agustus lalu hingga 2023.

Kini, kurang dari dua bulan organisasi yang dipimpin Marciano telah bekerja. Dinamika apa yang ditemukan, bagaimana Marciano menanggapi KONI yang selama ini terkesan tak dianggap, juga bagaimana persiapan KONI menuju Pekan Olahraga Nasional 2020 Papua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Berikut petikan wawancara Marciano dengan detikSport dalam One on One di Kantor KONI Pusat :

detikSport :Kurang dari dua bulan bekerja sebagai Ketua KONI Pusat. Apa saja yang sudah dikerjakan dan dinamika yang ditemukan di dalam tubuh KONI Pusat?

Marciano: Dinamikanya luar biasa. KONI ini adalah induk organisasi yang sangat dinamis. Anda bisa bayangkan, KONI ini punya 34 provinsi, 511 KONI kabupaten dan kota, 64 cabor, 6 organisasi fungsional olahraga, jadi dari sekian itu pasti dinamikanya ada saja.

Tapi menariknya orang-orang yang mau masuk KONI, adalah orang yang punya passion pembinaan olahraga.
Kami yang ada di KONI adalah yang aktif di organisasi olahraga, seperti sebelum di KONI, saya merupakan Ketua Pengurus Besar Taekwondo Indonesia. Sebelum itu, saya juga pernah pegang organisasi olahraga, karate, berkuda, sehingga masuk ke KONI, cuma yang selalu kami pikirkan, bagaimana prestasi olahraga Indonesia, baik single dan multievent bisa meningkat dari waktu ke waktu.




Untuk itu, selaku ketum KONI kami harus bekerjasama dengan baik terutama dengan pengambil kebijakan olahraga, dalam hal ini Kemenpora.
Kemenpora selaku pemangku kebijakan kan menentukan olahraga ini mau dibawa kemana.

Kami KONI pusat menjabarkan itu dengan seluruh pemangku kepentingan olahraga terutama dengan cabor, kami harus jalin komunikasi dengan baik dengan sport.
Karena kami sama-sama mengatur organisasi kita agar berprestasi di dunia.

Sebab, kami juga ingin cabor-cabor lainnya di Indonesia, bisa berjaya seperti bulutangkis, angkat besi, panahan, balap sepeda.
Nah, itu yang selalu kami pikirkan bagaimana peningkatan prestasi olahraga bisa terkelola dalam satu manajemen yang baik.

Nah, untuk mengelola itu, selain organisasi itu bisa mengantar atlet dan digelar sesuai tantangan ke depan, seperti peringkat Indonesia di Asian Games maupun olimpiade, lalu single event juga prestasinya harus lebih baik.

Kami juga harus melihat bahan bakunya yaitu atlet. Kalau timnas, itu sudah melalui proses rekruitment dari usia dini, remaja, sampai senior. Tapi untuk mengantar mereka jadi juara, mereka harus ditangani pelatih oleh pelatih yang kemampuan secara baik. Nah, untuk memberi kepelatihan yang baik harus meningkatkan kualitas pelatih. Salah satunya standarisasi, salah satu yang harus jadi prioritas dari induk olahraga, karena dari pelatih baik akan melahirkan atlet-atlet baik.


D : Saat ini di mana KONI memposisikan diri?

M : Kami KONI sesuai tugasnya adalah induk organisasi yang bertanggung jawab untuk peningkatan olahraga prestasi. Tetapi itu mata rantai yang panjang untuk prestasi bisa capai tentunya rekruitment atlet usia dini juga penting. Rata-rata pengurus KONI orang berkecimpung dari cabor lain, ada yang basicnya dari beladiri, permainan cabor terukur, akurasi, mereka itu yang selalu berupaya berhubungan dengan cabor.
Kalau kami berhubungan dengan olahraga tingkat pusat, kami berhubungan dengan tim pelatnas.
tapi KONI Daerah dengan Pelatda dan cabor daerah.

Jadi kami dalam kegiatan berupaya untuk memberikan clinic, agar prestasi atlet meningkat. Itu domain KONI, dalam arti harus bekerja keras dan memberi pendampingan bagi cabor-cabor.

Kami juga harus memberi pendampingan pada pelatih dan atlet, supaya mereka saat mewakili Indonesia, yang dalam dekat berjalan ini, mereka siap. Termasuk ketika diserahkan kepada KOI, mereka dalam kondisi tingkat tertinggi.

D: Berkaca dari kepengurusan sebelumnya, KONI selalu tak dianggap. Bapak Marciano siap tidak menerima itu?

M: Sebetulnya KONI adalah eksekutornya. KONI sesuai amanat UU, kami adalah yang melaksanakan kebijakan yang diterapkan oleh Kemenpora.

Visi saya, saya ingin membawa KONI menjadi induk organisasi yang berwibawa, modern, profesional, yang berjalan menuju kemandiriannya.

D : Kenapa mesti menuju kemandiriannya?

M: secara bertahap saya ingin membawa KONI mengurangi ketergantungannya kepada pemerintah sehingga dengan cara seperti itu, kami juga harus jalin komunikasi yang baik bumn, daerah, perusahaan swasta yang besar, untuk mereka bisa bekerjasama dengan KONI memajukan olahraga Indonesia.

Sebab, kalau bicara olahraga itu bicara Merah Putih, itu harkat dan martabat Indonesia, kehormatan kita. sehingga olahraga ini harus dikembalikan dengan segala kemampuannya sebagai pemersatu bangsa Indonesia.
Kita harus membuat masy bangga dengan prestasi-prestasi atletnya. Dengan itu, peran KONI besar, dan saya ingin mencapai prestasi itu kontribusi KONI sangat besar.

D: Apa langkah KONI untuk mewujudkan empat poin itu?
M : KONI itu bisa berwibawa, kita harus buat terobosan strategis. Kami beberapa waktu lalu melakukan seminar, saya sampaikan terbosan KONI 2019-2023 menuju kemandiriannya, sehingga dalam terbosan strategi itu, kami merumuskan terobosan itu. Bukan dari top down, tapi saya ajak seluruh cabor, KONI Provinsi, memberikan kontribusi kepada kami bagaimana memajukan olahraga. Kita tak bisa memajukan hanya mengandalkan salah satu kepentingan olahraga. Semisal hanya berharap KONI saja, ke cabor saja, atau Kemenproa saja, tak bisa.

Kita semua harus bersinergi, kami juga melihat regulasi-regulasi yang cenderung menghambat proses pencapaian prestasi itu. Itu yang harus kami pangkas, harus ada garis yang tepat kepada prestasi olahraga itu.

D: Bagaiman bisa berwibawa?
M : Organisasi ini harus diawaki tahu apa yang dikerjakan, yang beri kontribusi positif bagi kemajuan olahraga Indonesia, mereka ini bukan orang yang satu dua tahun olahraga, tapi punya rekam jejak dalam pembinaan prestasi olahraga yang bagus.

Oleh karena itu, saya yakin empat hal itu akan saya capai, dan saya dapat dukungan penuh dari rekan-rekan yang dikepengurusan, serta dapat dukungan penuh dari cabor dan KONI-KONI yang di provinsi supaya kita bisa kembalikan Indonesia ke puncak prestasinya.

Kita baru saja melaksanakan Asian Games dan itu menjadi moment kebangkatan olahraga ini.
Tetapi kita tak boleh puas sampai di sana, masih ada Asian Games berikutnya, olimpiade, sehingga moment kebangkitan olahraga jadi satu pijakan untuk kita bisa melangkah lebih jauh, sehingga harapan Indonesia terhadap prestasi olahraga akan tercapai.
Saya senang dengan kegiatan yang selalu mendorong rakyat Indonesia untuk gemar olahraga.

D: Ada isu Kemenpora akan dihapus sehingga pemerintah akan memaksimalkan KONI dan KOI. Bagaimana bapak menanggapi hal itu?

M: Itu memang berita itu sudah muncul tapi kami masih menunggu. Bapak Presiden akan dilantik kedua kalinya pada 20 Oktober. Mungkin baru terjawab setelah itu tapi apapun desainnya, apakah pemerintah akan tetap mempertahankan Kemenpora, apakah pemerintah membentuk Badan Olahraga Nasional, selaku ketum KONI saya akan selalu memanfaatkan semua peluang itu, pertama jalin komunikasi yang baik.

Kedua saya selalu bertekad bersinergi sesuai dengan badan olahraga nasional, kemenpora, koni harus bisa bersinergi dengan itu. Karena apa? KONI ini harus mampu menjabarkan keinginan pemerintah. Bagaimana kami bisa menjabarkan keingin pemerintah jika kita tidak bisa bersinergi dengan dia.

Kita harus bisa berjalan seiring dengan keinginan pemerintah. Jadi apapun yang terjadi setelah 20 Oktober, tekadnya KONI adalah koni harus menjadi induk organisasi yang berwibawa, induk organisasi olahraga yang profesional, mandiri, dan modern. Itu tuntutan dan harus saya kerjakan sampai 4 tahun ke depan.

Pertama saya sebagai Ketua Umum, prioritas saya bereskan masalah internal KONI ini.
permasalahn KONI ini bukan yang biasa, tapi luar biasa. anda bayangkan, karyawan KONI ini sudah masuk bulan ke-9 tak digaji.

Ini sudah akumulasi mulai dari Januari 2019 sampai sekarang tak satu sen pun uang dari pemerintah dikucurkan, ya kami berjalan saja.

D: Apa upaya yang sudah Anda lakukan?
M: Ini situasi yang tidak normal tapi berbagi upaya sudah saya lakukan, memang ini semua akibat terjadinya permasalahan KONI di masa lalu.

Di mana kami kena Operasi Tangkap Tangan KPK. Orang-orang itu sudah mendapat keputusan pengadilan, tapi dalam kondisi seperti itu, kemudian KONI disandera dan tanggung beban dosa mereka. Kami harus ada God wiill pemerintah untuk memberi kesempatan bekerja kembali.
oleh karena itu, mengapa saya selalu bilang, KONI harus menunjukkan kemandiriannya karena ini yang terjadi jika KONI tergantung sama pemerintah.

D: Bagaimana roda KONI berjalan ?
M: Ya, kami berjalan sebisanya.
Sponsor belum ada. Tapi kami meyakinkan mitra potensial untuk jadi sponsor. Kami harus yakinkan mereka dengan konsep, kerja, dan akuntabilitas yang baik. Jika terpercaya pasti mereka mau kerjasama dengan kami.

D : Bagaimana persiapan PON Papua 2020?
M: KONI ikut dalam Ratas dengan Presiden. Memang telah disepakati dari 47 dipangkas menjadi 10. Kemudian sebaran pelaksanaan PON itu yang tadinya di 6 kabupaten kota menjadi 3 terkait kesiapan venue. Presiden menyetujui itu, tapi dia tak setuju PON diundur, jadi PON tetap berjalan.

Ya, kami sedang bekerja untuk memutuskan cabornya ada Kemenpora, PB PON, KONI, di bawah koordinasi Menko PMK, jadi kami tinggal menunggu keputusannya.
saran koni sudah masuk, tapi itu sedang dipertimbangkan, sehingga nanti saat dilaporkan ke menko pmk ke bapak Presiden, yang final cabornya, kabupaten kotanya, dan waktunya, itu nanti.

D: Apa yang membuat lama?
M : Ya kami menunggu waktu saja. Dalam waktu dekat pasti diputuskan.

Hide Ads