Nostalgia Olahraga 90-an: Fan Liga Italia, Susy Susanti, dan Michael Jordan Kumpul di Sini

Nostalgia Olahraga 90-an: Fan Liga Italia, Susy Susanti, dan Michael Jordan Kumpul di Sini

Doni Wahyudi - Sport
Sabtu, 23 Nov 2019 16:08 WIB
Michael Jordan jadi salah satu ikon olahraga 1990-an (Getty Images)
Jakarta - Dari Michael Jordan sampai Susy Susanti. Soal Liga Italia di RCTI hingga tendangan salto Widodo C Putro di Piala Asia. Era 1990-an, buat banyak orang, punya cerita (olahraga) paling menarik.

Ada banyak hal yang membuat era 1990-an menjadi salah satu periode paling penting dalam sejarah manusia. Bukan cuma soal Kurt Cobain dan The Simpsons yang memberi pengaruh besar dalam budaya populer. Atau Si Doel Anak Sekolahan, Kahitna, Java, Jive, serta reformasi politik, jika mau dikaitkan dengan kondisi di Indonesia.

1990-an menandai era baru dalam sejarah umat manusia seiring kemunculan internet dan beragam perkembangan teknologi yang mengikutinya. Dunia tak lagi lama setelah itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam khazanah dunia olahraga, 1990-an meninggalkan banyak cerita dan pencapaian yang menjadi tonggak sejarah. Premier League untuk kali pertama digelar, Michael Jordan dan Chicago Bulls tanpa lawan di NBA, Liga Italia menjadi kiblat sepakbola dunia, Indonesia meraih emas perdana di Olimpiade, atau gol Widodo C Putro yang menghentak Asia di 1996.



Tentu saja ada juga cerita-cerita pilu. Pengakuan Magic Jhonson yang mengidap HIV, Monica Seles yang ditusuk di tengah lapangan, dan tendangan penalti gagal Roberto Baggio yang begitu menyedihkan itu.

Dari dalam negeri, olahraga Indonesia mencatat banyak sejarah manis. Salah satunya medali Emas SEA Games cabang sepakbola didapat di tahun 1991. Sebuah prestasi yang gagal diulang sampai sekarang. 18 tahun berselang.

Salah satu momen sepakbola paling dikenang di 90-an adalah saat tendangan penalti Roberto Baggio gagal jadi gol di final Piala Dunia 1994Salah satu momen sepakbola paling dikenang di 90-an adalah saat tendangan penalti Roberto Baggio gagal jadi gol di final Piala Dunia 1994 Foto: Getty Images Sport/Mike Hewitt


Yang paling fenomenal adalah sukses pasangan Susy Susanty dan Alan Budikusuma di Olimpiade Barcelona 1992. Pada tahun itu cabang bulutangkis pertama kali dipertandingkan. Indonesia yang jadi salah satu kekuatan utama dunia ketika itu menuntaskan dengan dua emas, dua perak, dan satu perunggu.

Masih di dunia bulutangkis, Indonesia mengawinkan Piala Thomas dan Uber dua kali berturut. Setelah sukses di tahun 1994, dua tahun berselang capaian serupa bisa diulang. Sebelum eranya Kevin Sanjaya/Marcus Gideo, Indonesia punya Ricky Subagja/Rexy Mainaki. Lalu muncul juga pahlawan muda dalam diri Mia Audina.



Untuk kali pertama sepanjang sejarah, Indonesia juga bisa lolos ke putaran final Piala Asia. Digelar di Uni Emirat Arab pada 1996, Indonesia menjadi buah bibir setelah Widodo C Putra mencetak gol spektakuler ke gawang Kuwait di laga perdana.

1990-an punya segudang cerita buat semua yang melaluinya. Di akhir pekan ini, redaksi detikSport bakal mengisahkan ulang beberapa kejadian menarik, peristiwa unik, dan kenangan-kenangan manis dari dunia olahraga. Khusus untuk anak-anak 90-an.





(din/fem)

Hide Ads