Empat Kandidat Potensial Pelatih Baru Timnas Italia

Empat Kandidat Potensial Pelatih Baru Timnas Italia

Kris Fathoni W - Sepakbola
Kamis, 16 Nov 2017 14:05 WIB
Empat Kandidat Potensial Pelatih Baru Timnas Italia
Foto: Max Rossi/Reuters
Jakarta - Timnas Italia sedang tak punya pelatih setelah Giampiero Ventura dipecat. Sejumlah nama disebut-sebut sebagai kandidat pengganti dan ini empat di antaranya.

Setelah kalah 0-1 secara agregat dari Swedia dalam fase playoff Piala Dunia 2018, Italia harus rela cuma jadi penonton saat pesta sepakbola akbar itu berlangsung di Rusia musim panas depan.

Baru kali ini lagi Italia tidak lolos ke babak utama gelaran Piala Dunia, semenjak kali terakhir terjadi pada tahun 1958 silam. Padahal Italia punya reputasi besar sebagai negara yang sudah empat kali menjuarai Piala Dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasil tersebut membuat FIGC (Asosiasi Sepakbola Italia) memutuskan untuk memecat Ventura. Kursi pelatih Gli Azzurri pun sedang tidak berpenghuni, kendatipun setidaknya ada empat nama yang disebut-sebut sebagai kandidat potensial. Keempatnya adalah Italiano.


Carlo Ancelotti

Foto: Michaela Rehle/Reuters
Ancelotti pernah melatih sejumlah klub top seperti Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Real Madrid, dan Bayern Munich.

Dalam karier melatihnya, allenatore 58 tahun itu di antaranya pernah meraih titel liga di Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman. Ancelotti juga mampu menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda (total tiga trofi).

Semasa masih aktif bermain dulu, Ancelotti juga menjadi bagian dari skuat Italia yang meraih posisi ketiga dalam gelaran Piala Dunia 1990.

Fakta bahwa Ancelotti belum kembali melatih selepas diberhentikan Bayern pada 28 September membuat kemungkinan untuk merekrutnya relatif terbuka.


Antonio Conte

Foto: Toby Melville/Reuters
Conte saat ini menangani Chelsea. Kiprahnya sebagai pelatih mulai menanjak bersama Siena sampai kemudian dilirik Juventus. Racikannya untuk Bianconeri pula yang sempat mengantarnya ke kursi pelatih Italia.

Bersama Gli Azzurri (2014–2016), peracik taktik 48 tahun itu mampu melewati fase grup Piala Eropa 2016 sebagai juara grup lalu menyingkirkan Spanyol di 16 besar. Langkah Italia dihentikan Jerman di perempatfinal.

Dalam karier melatihnya, Conte mampu membawa Juventus menjuarai tiga Seri A secara berturut-turut. Di musim pertamanya menangani Chelsea, Conte juga mampu membawa klub tersebut menjuarai Premier League.

Sejauh ini Conte masih tercatat sebagai manajer Chelsea kendatipun masa depannya di klub London tersebut terus saja dispekulasikan, termasuk kini mengenai kemungkinan melatih timnas Italia lagi.


Massimiliano Allegri

Foto: Gabriele Maltinti/Getty Images
Allegri adalah sosok yang menggantikan Conte di Juventus, dan sampai sekarang masih melatih klub Turin tersebut. Pencapaian Allegri di Juve antara lain tiga titel Serie A dan predikat runner-up Liga Champions musim lalu.

Sebelum mendominasi kancah domestik bersama Juventus, pelatih yang berusia 50 tahun tersebut melatih AC Milan dan mampu mempersembahkan satu titel Serie A untuk klub itu.

Nama Allegri sendiri mulai naik daun bersama Sassuolo (2007–2008) dan kemudian Cagliari (2008–2010), yang ia bantu mencatatkan finis terbaiknya di Serie A selama kurun waktu nyaris 15 tahun.

Racikan tangannya di Cagliari bukan cuma membuat Allegri meraih penghargaan Pelatih Terbaik Serie A 2009, melainkan juga membukakan pintu peluang berkat pinangan dari Milan.


Roberto Mancini

Foto: Claudio Villa/Getty Images
Mancini, yang melatih klub Rusia Zenit Saint Petersburg sejak musim panas tahun ini, punya rekam jejak tak kalah oke dari nama-nama sebelumnya.

Pelatih 52 tahun itu antara lain pernah menangani tim seperti Inter Milan, Manchester City, dan Galatasaray. Empat titel liga (tiga di Italia dan satu di Inggris) menjadi bagian dari pencapaiannya sebagai pelatih.

Di antara kandidat lainnya, Mancini juga tercatat memiliki jumlah penampilan paling banyak di timnas Italia semasa masih aktif bermain. Ia punya 36 caps, dibandingkan 20 caps Conte dan 26 caps Ancelotti.


Halaman 2 dari 5
Ancelotti pernah melatih sejumlah klub top seperti Juventus, AC Milan, Chelsea, Paris Saint-Germain, Real Madrid, dan Bayern Munich.

Dalam karier melatihnya, allenatore 58 tahun itu di antaranya pernah meraih titel liga di Italia, Inggris, Prancis, dan Jerman. Ancelotti juga mampu menjuarai Liga Champions dengan dua klub berbeda (total tiga trofi).

Semasa masih aktif bermain dulu, Ancelotti juga menjadi bagian dari skuat Italia yang meraih posisi ketiga dalam gelaran Piala Dunia 1990.

Fakta bahwa Ancelotti belum kembali melatih selepas diberhentikan Bayern pada 28 September membuat kemungkinan untuk merekrutnya relatif terbuka.


Conte saat ini menangani Chelsea. Kiprahnya sebagai pelatih mulai menanjak bersama Siena sampai kemudian dilirik Juventus. Racikannya untuk Bianconeri pula yang sempat mengantarnya ke kursi pelatih Italia.

Bersama Gli Azzurri (2014–2016), peracik taktik 48 tahun itu mampu melewati fase grup Piala Eropa 2016 sebagai juara grup lalu menyingkirkan Spanyol di 16 besar. Langkah Italia dihentikan Jerman di perempatfinal.

Dalam karier melatihnya, Conte mampu membawa Juventus menjuarai tiga Seri A secara berturut-turut. Di musim pertamanya menangani Chelsea, Conte juga mampu membawa klub tersebut menjuarai Premier League.

Sejauh ini Conte masih tercatat sebagai manajer Chelsea kendatipun masa depannya di klub London tersebut terus saja dispekulasikan, termasuk kini mengenai kemungkinan melatih timnas Italia lagi.


Allegri adalah sosok yang menggantikan Conte di Juventus, dan sampai sekarang masih melatih klub Turin tersebut. Pencapaian Allegri di Juve antara lain tiga titel Serie A dan predikat runner-up Liga Champions musim lalu.

Sebelum mendominasi kancah domestik bersama Juventus, pelatih yang berusia 50 tahun tersebut melatih AC Milan dan mampu mempersembahkan satu titel Serie A untuk klub itu.

Nama Allegri sendiri mulai naik daun bersama Sassuolo (2007–2008) dan kemudian Cagliari (2008–2010), yang ia bantu mencatatkan finis terbaiknya di Serie A selama kurun waktu nyaris 15 tahun.

Racikan tangannya di Cagliari bukan cuma membuat Allegri meraih penghargaan Pelatih Terbaik Serie A 2009, melainkan juga membukakan pintu peluang berkat pinangan dari Milan.


Mancini, yang melatih klub Rusia Zenit Saint Petersburg sejak musim panas tahun ini, punya rekam jejak tak kalah oke dari nama-nama sebelumnya.

Pelatih 52 tahun itu antara lain pernah menangani tim seperti Inter Milan, Manchester City, dan Galatasaray. Empat titel liga (tiga di Italia dan satu di Inggris) menjadi bagian dari pencapaiannya sebagai pelatih.

Di antara kandidat lainnya, Mancini juga tercatat memiliki jumlah penampilan paling banyak di timnas Italia semasa masih aktif bermain. Ia punya 36 caps, dibandingkan 20 caps Conte dan 26 caps Ancelotti.


(krs/mrp)
Hide Ads