Menjadi tuan rumah Piala Dunia, Brasil yang difavoritkan malah tampil di bawah performa terbaiknya dan puncaknya saat digilas 1-7 oleh Jerman yang kemudian jadi juara dunia. Selecao malah cuma finis keempat usai kalah 0-3 dari Belanda.
Hasil memalukan ini tentu jadi kenangan buruk yang sulit dilepaskan dari benak orang-orang Brasil, termasuk Neymar yang tak bisa berbuat banyak menghindarkan timnya dari hasil itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Zuniga saat itu menghajar punggung belakang Neymar dengan lutut dalam duel perebutan. Seketika itu pula Neymar terjatuh dan meringis kesakitan memegangi punggungnya.
Insiden yang mana nyaris membuat karier Neymar berakhir karena dia mengalami cedera punggung yang parah, yang bisa membuatnya lumpuh.
"Saya ingat karena saat saya masih terbaring, Marcelo bilang: 'Tidak, tidak… Tolong panggil dokter ke sini.' Dan saya bilang: 'Tidak, tidak, saya ingin bermain.' Saya ingin mencetak gol," ujar Neymar seperti dikutip Soccernet.
"Tapi saya tidak bisa mengangkat kaki saya. Saya tidak bisa menggerakkan kaki saya. Dan dokter menandu saya dan saya mulai… menangis karena benar-benar sakit dan saya tidak merasakan apapun," sambungnya.
"Saya tidak bisa merasakan kaki saya, jadi saya pergi ke rumah sakit di stadion. Mereka meninggalkan saya di sana dan saya ingat ketika kaki saya dibebat seperti ini, dan ketika saya dibawa keluar."
"Lalu saya dilarikan ke rumah sakit, menjalani tes dan segalanya, lalu mereka bilang: 'Saya punya dua kabar. Kabar baik dan buruk.'"
"Saya pun bilang: 'Yang buruk dulu'. Yang buruknya adalah: Kamu tidak bisa lanjut lagi main di Piala Dunia. Selesai."
"Dan saya membalas lagi: 'Berita baiknya?' Berita baiknya adalah setelah ini kamu bisa berjalan lagi, karena dua centimeter lagi saja…'," demikian Neymar.
(mrp/raw)