Ronaldo dan Messi mendominasi Ballon d'Or sejak sekitar 10 tahun terakhir. Kedua pemain bintang itu berbagi lima trofi, di mana terakhir kali Messi meraihnya pada 2015. Hegemoni Ronaldo dan Messi akhirnya terputus setelah Luka Modric terpilih memenanginya di 2018.
Namun, tahun ini Si Bola Emas berpotensi kembali dalam pelukan pemain Argentina itu. Messi kembali menginspirasi dengan torehan 45 gol plus 22 assist untuk membantu Barca di ambang gelar LaLiga dan Copa del Rey (final), serta lolos ke semifiinal Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, Ronaldo, rival berat Messi tidak mengilap-mengilap amat di Juventus. Meski sukses membukukan 26 gol dan 13 assist, superstar Portugal ini 'hanya' meraih gelar Liga Italia. Menyusul tersingkirnya Bianconeri di perempatfinal Coppa Italia dan Liga Champions.
Mourinho masih mencari pekerjaan lain setelah diberhentikan sebagai manajer Manchester United pada Desember 2018. Manajer Portugal itu mengakui Messi adalah pemain yang sulit dihentikan.
"Dia sedang menjalani sebuah musim yang fenomenal, dan sekarang tanpa Juventus dan Cristiano Ronaldo di Liga Champions, dia tahu bahwa Ballon d'Or sedang menunggu dia," Mourinho mengatakan kepada Russia Today, dikutip Sport.
"Ketika dia menguasai bola dan dalam situasi satu lawan satu, Anda tamat. Tidak ada cara untuk mengatasinya. Itulah mengapa saya tidak suka membicarakan tentang individu."
"Cara terbaik untuk menghentikan dia adalah kolektif, menciptakan sebuah kurungan (untuk dia). Cara terbaiknya itu mengurung dia, mengendalikan dia," imbuh manajer yang pernah menangani Porto, Chelsea, Inter Milan, dan Real Madrid ini. (rin/fem)