Kontroversi klub sepakbola Korea Selatan yang menghadirkan boneka seks sebagai penonton di pertandingannya mampu mencuri perhatian detikers selama sepekan terakhir.
Kisah berawal ketika FC Seoul menyiasati keharusan pelaksanaan laga tertutup, alias tanpa penonton, dengan kehadiran 'suporter cantik artifisial' di Seoul World Cup Stadium ketika menjamu Gwangju FC di pekan kedua K League.
FC Seoul menyebutnya penonton tidak sungguhan itu sebagai manekin-manekin yang memang didandani bagaikan suporter sungguhan. Tapi kontroversi lantas lahir karena banyak yang curiga; itu manekin atau boneka seks?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecurigaan itu salah satunya dikarenakan sejumlah suporter FC Seoul meyakini pihak klub telah menjalin kerja sama dengan toko alat seks dan yang disebut klub sebagai 'manekin' adalah boneka seks dari toko alat seks yang menjadi sponsor klub.
![]() |
FC Seoul kemudian minta maaf tapi tetap bersikeras bahwa yang mereka pakai di stadion adalah manekin seraya bilang, "Kami disuplai oleh perusahaan bernama Dalcom, yang mengklaim mannequin tersebut digunakan untuk keperluan fashion."
Pihak klub menambahkan, manekin itu berjenis kelas premium -- sehingga mungkin tampak lebih rupawan ketimbang manekin pada umumnya. Mereka juga semata ingin memberi hiburan sederhana setelah diputuskan laga akan digelar tertutup akibat virus corona.
Namun, pada prosesnya FC Seoul tetap kena hukum oleh otoritas Liga Korea (K-League). Klub itu dijatuhi sanksi denda sebesar 100 juta won (Rp 1,2 miliar).
Hukuman dijatuhkan karena pihak FC Seoul dianggap kurang menunjukkan sensitivitas seksual dengan menempatkan barang-barang khusus orang dewasa di kursi penonton dan juga melecehkan kehormatan K-League.
Baca juga: Heboh Boneka Seks Jadi Suporter di Stadion |
(krs/bay)