detikSport mencoba mengorek informasi ini dari gelandang serang Ceres-Negros, yakni Stephan Schrock. Sayang dia menghindari pernyataan soal kabar kebangkrutan klubnya.
"Hallo teman," begitu jawaban singkat eks pemain Eintracht Frankfurt itu saat dikonfirmasi detikSport. "Saya kira itu (Ceres-Negros bangkrut) hanya rumor, kawan".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Striker asing mereka, Bienvenido Maranon, lebih terbuka soal hal ini. Pemain asal Spanyol itu mengakui kondisi sulit yang tengah dihadapi timnya.
Ia bahkan mengaku sedang mempertimbangkan untuk cabut dari Filipina atas kondisi yang terjadi di Ceres-Negros. Top scorer sepanjang masa Piala AFC dengan raihan 35 gol itu bersedia pindah ke klub-klub Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
![]() |
"Situasi di Ceres tidak bagus sekarang ini, mereka tak menggaji pemain sejak COVID-19. Bos kami dari sebuah perusahaan punya masalah sebagaimana perusahaan lain saat ini," tutur Maranon kepada wartawan.
"Saya terbuka dengan kesempatan keluar dari klub ini, saya menunggu tawaran bagus dari klub Asia lainnya. Tapi saya masih berharap bos kami bisa melanjutkan bisnis klub tanpa menjual ke investor lainnya," ujarnya berharap.
Bos Ceres-Negros yang dimaksud Maranon adalah Leo Rey Yanson. Ia diketahui sebagai seorang pengusaha dan sekarang tercatat sebagai direktur dua perusahaan bus besar di Filipina, yakni The stockholders of Ceres Transport, Inc (CTI) and Gold Star Bus Transit, Inc (GSBTI).
Namanya pernah ramai diberitakan media-media Indonesia pada penyelenggaraan SEA Games 2019 lalu. Saat itu ia turun tangan dengan memberikan bantuan bus kepada para peserta SEA Games yang sempat kesulitan transportasi di Filipina.
(krs/cas)