Nakata, Bentley, dan Schurrle Korban Kejamnya Industri Sepakbola

Nakata, Bentley, dan Schurrle Korban Kejamnya Industri Sepakbola

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 18 Jul 2020 07:00 WIB
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 06:  Andre Schurrle of Fulham Wins the Carling Goal of the Month Award for January on February 06, 2019 in London, England. (Photo by Christopher Lee/Getty Images for Premier League)
Andre Schurrle baru saja memutuskan pensiun (Foto: Getty Images for Premier League/Christopher Lee)

KRAKOW, POLAND - OCTOBER 19:  David Bentley of Blackburn Rovers celebrates after scoring a goal during the UEFA Cup match between Wisla Krakow and Blackburn Rovers at Wisly stadium on October 19, 2006 in Krakow, Poland.  (Photo by Ian Walton/Getty Images)David Bentley merayakan golnya bersama Blackburn Rovers (Photo by Ian Walton/Getty Images) Foto: Getty Images/Ian Walton

Kisah serupa juga dialami Bentley. Pria asal Inggris ini merupakan jebolan dari akademi Arsenal. Di waktu muda, ia dijuluki The Next David Beckham karena kemampuannya melepas umpan silang dari sisi sayap.

Kalah bersaing di Arsenal, Bentley hengkang ke Blackburn Rovers pada 2006. Ia mencapai puncak kariernya di sana sebelum di beli Tottenham Hotspur pada 2008.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bentley tampaknya mulai kehilangan hasratnya di sepakbola saat membela Spurs. Ia kemudian menutup kariernya pada 2013 setelah dipinjamkan ke beberapa klub seperti Birmingham City, West Ham United, Blackburn hingga klub Rusia, FC Rostov.

"Sekarang semuanya seperti robot mulai dari sisi media sosial hingga uang yang dihasilkan di pertandingan. Saya benci mengatakannya, tapi itu membuatnya membosankan dan mudah diprediksi. Untuk bermain tiga atau empat tahun lagi bukan pilihan tepat bagi saya," ujar Bentley saat pensiun dikutip dari Guardians.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, keputusan Nakata dan Bentley untuk meninggalkan dunia sepakbola terbilang tepat. Mereka justru kemudian meraih kesuksesan di bidang lain.

Nakata menjadi model yang cukup sukses. Ia juga mendirikan perusahaan sake bernama Japan Craft Sake Company.

Sementara, Bentley sukses menjadi pengusaha restoran dan bar. Restoran miliknya kebanyakan berada di wilayah pesisir Spanyol.

Semoga nantinya Schurrle juga menemukan jalan kesuksesan lainnya layaknya Nakata dan Bentley. Danke, Schurrle!


(pur/rin)

Hide Ads