Nakata, Bentley, dan Schurrle Korban Kejamnya Industri Sepakbola

Nakata, Bentley, dan Schurrle Korban Kejamnya Industri Sepakbola

Putra Rusdi K - Sepakbola
Sabtu, 18 Jul 2020 07:00 WIB
LONDON, ENGLAND - FEBRUARY 06: Andre Schurrle of Fulham Wins the Carling Goal of the Month Award for January on February 06, 2019 in London, England. (Photo by Christopher Lee/Getty Images for Premier League)
Andre Schurrle baru saja memutuskan pensiun (Foto: Getty Images for Premier League/Christopher Lee)

Nakata dan Bentley Juga Kehilangan Cinta di Usia 29 Tahun

2 Mar 2000: Hidetoshi Nakata of Roma in action during the UEFA Cup fourth round first leg against Leeds United at the Stadio Olympico in Rome, Italy. The match was drawn 0-0. Mandatory Credit: Michael Steele /AllsportHidetoshi Nakata saat masih membela AS Roma (Credit: Michael Steele /Allsport) Foto: Getty Images/Michael Steele

Nakata dianggap bintang Asia paling bersinar di Negeri Pizza di era awal 2000an. Ia memulai kiprahnya di Serie A bersama Perugia pada 1998-2000.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nakata kemudian berpetualang dengan membela tiga klub papan atas di Italia kala itu AS Roma, Parma dan Fiorentina.

Ia juga sempat merasakan dipinjamkan ke Bologna dan Bolton Wanderers. Bolton menjadi klub terakhirnya sebelum pensiun di usia 29 tahun pada 2006.

ADVERTISEMENT

Pria kelahiran Kofu sempat menutup rapat alasannya pensiun sebelum buka suara pada 2014. Ia mengaku sudah tak menemukan kesenangan di sepakbola karena semua tim berorientasi ke uang.

"Hari demi hari saya menyadari bahwa sepakbola baru saja menjadi bisnis besar. Saya bisa merasakan bahwa tim bermain hanya untuk uang dan bukan demi bersenang-senang," ungkap Nakata dikutip dari TMW Magazine.

"Saya selalu merasa bahwa sebuah tim seperti keluarga besar, tetapi berhenti sejak berubah seperti itu. Saya sedih, itu sebabnya saya berhenti di usia 29 tahun."


Hide Ads