Diego Maradona pernah merasakan, rasanya dari menjadi seorang bintang jadi seorang pesakitan.
"Ketenaran telah menghadiahkan kepada saya banyak hal," kata Maradona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya mendapat wanita kulit putih dan kesenangan terlarang lainnya, itu terus membuatku kecanduan," lanjut D10S, begitu julukannya.
![]() |
Baca juga: 'Saya Sudah Melihat Maradona' |
Ketenarannya di masa muda, membuat Diego Maradona di usia senja sering bolak-balik masuk rumah sakit.
Dimulai pada tahun 2015 kemarin, Diego Maradona dilaporkan menjalani operasi bypass lambung karena ia menderita berat badan berlebih. Malah, juga pernah mengalami pendarahan lambung.
Terparah di awal tahun 2020 ini, Maradona mengalami pembekuan darah di otak. Hingga akhirnya, Maradona wafat karena mengalami henti jantung (cardiac arrest).
Leopoldo Luque, dokter pribadi Diego Maradona menyatakan bahwa kesehatan Diego Maradona begitu ekstrem. Itu tak lepas dari pola hidupnya di masa muda.
"Dia adalah pasien yang hidup dalam kondisi ekstrem," ujarnya.
Namun, Diego Maradona tak menyerah. Maradona terus berjuang untuk tobat dan kembali ke jalan yang benar. Penyakit-penyakit yang menggerogotinya berhasil dilawan, kehidupannya kembali penuh kedamaian.
Dan kini, Diego Maaradona sudah berada di kehidupan abadi. Pencetak gol 'Tangan Tuhan' itu sudah kembali ke sisi Tuhan.
![]() |
(aff/yna)