Tak Bisa Lihat Kepergian Sang Ayah Jadi Penyesalan Anak Maradona

Tak Bisa Lihat Kepergian Sang Ayah Jadi Penyesalan Anak Maradona

Randy Prasatya - Sepakbola
Kamis, 03 Des 2020 01:02 WIB
BUENOS AIRES, BUENOS AIRES - MARCH 28: Argentine manager Diego Maradona waves to the fans prior to the 2010 FIFA World Cup South African qualifier match between Argentina and Venezuela at River Plate Stadium on March 28, 2009 in Buenos Aires, Argentina.  (Photo by Photogamma/Getty Images)
Diego Maradona meninggal dunia tanpa dihadiri salah seorang anaknya. Foto: (Getty Images)
Jakarta -

Diego Maradona Jr. tak bisa melihat kepergian sang ayah untuk selama-lamanya. Hal itu adalah yang terburuk dalam hidup anak Maradona.

Maradona meninggal dunia pada Rabu (25/11/2020) malam WIB di Buenos Aires akibat henti jantung. Legenda sepakbola Argentina itu wafat di usia 60 tahun.

Berita kematian Maradona membuat heboh publik sepakbola dunia, khususnya di Argentina. Ribuan orang turun ke jalan di Buenos Aires guna memberi penghormatan dan bela sungkawa kepada sang legenda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen sedih ini tak bisa dihadiri secara langsung oleh anak Maradona, yakni Diego Armando Maradona Sinagra atau Dieguito. Sang anak tidak bisa menemani ayahnya ke peristirahatan terakhir karena sedang menjalani masa karantina di Naples, Italia, akibat virus Corona.

"Itu yang terburuk. Kematian seorang ayah, tidak bisa bersamanya, tidak bisa mengucapkan selamat tinggal padanya atau bersama keluarga. Ini tidak mudah dari jarak 15.000 kilometer," kata Dieguito kepada Marca.

ADVERTISEMENT

Selama menjalani karantina, Dieguito merasa tersiksa. Dia sulit untuk tidur karena terus memikirkan kematian Maradona.

Dia juga banyak memanfaatkan televisi untuk mencari info terbaru terkait kematian Maradona. Perpisahan ayah dan anak untuk selamanya itu sangat diluar dugaan.

"Buruk. Saya sulit tidur, saya lupa apa itu istirahat. Saya menutup mata dan pikrian di kepala saya tidak pernah putus. Saya tidur sebanyak yang saya bisa," ungkapnya.

"Saya memakainya (televisi) pada saat itu, tetapi sekarang saya mencoba sedikit menonton TV. Saya mencoba mengisolasi diri saya sendiri. Perjuangan itu sangat pribadi," Dieguito menegaskan.




(ran/bay)

Hide Ads