Laga Liga Champions Ini Mainnya di Lapangan atau Kubangan sih?

Liga Champions adalah ajang top. Nah, ajang Liga Champions di Afrika ini malah jadi sorotan karena lapangan permainan yang tak ubahnya sebuah kubangan besar!
Kompetisi Liga Champions merupakan sebuah ajang yang mempertemukan tim-tim top di satu wilayah tertentu. Baik itu kompetisi Liga Champions Eropa, Asia, maupun Afrika.
Namun, ada kalanya situasi dan kondisi di dalam pertandingan malah tidak mencerminkan elitenya status ajang Liga Champions. Seperti partai African Champions League (ACL) alias Liga Champions Afrika dalam kisah yang berikut ini.
Di Stade Mohamed V, Casablanca, Maroko, Selasa (5/1), ada laga Raja Casablanca vs Teungueth di fase pertama Liga Champions Afrika. Laga leg kedua itu, setelah leg pertama berakhir tanpa gol 0-0, mempertaruhkan tiket ke fase grup di babak berikutnya.
Yang kemudian jadi sorotan adalah, sebagaimana dilansir Caught Offside, kondisi stadion markasnya Raja Casablanca yang sungguh tidak ideal untuk bermain bola pada pertandingan tersebut. Apalagi ini adalah sebuah ajang Liga Champions.
"Liga Champions Afrika praktis dimainkan di bawah permukaan air karena wasit menolak untuk menangguhkan laga Raja Casablanca vs Teungueth," demikian Caught Offside.
Disebutkan pula bahwa keputusan pengadil lapangan tetap melangsungkan laga tersebut dengan kondisi tak ideal adalah karena instruksi bepergian dari tim tamu asal Senegal, terkait kebijakan pandemi virus Corona.
Dengan pertandingan dilangsungkan di atas lapangan bak kubangan, menilik status laga di Soccerway, tak ada gol yang tercipta dalam 2x45 menit plus waktu tambahan di laga ini. Jangankan bikin gol, pemain kedua kesebelasan bahkan tampak silih-berganti terjatuh akibat kondisi lapangan.
Laga itu pun pada akhirnya harus dituntaskan lewat adu penalti. Teungueth yang jadi pemenang dan berpesta karena berhak lolos ke babak berikutnya di Liga Champions Afrika.
(krs/raw)