.webp)
Insiden kolaps dialami Christian Eriksen di Euro 2020. Dokter yang pernah menangani Fabrice Muamba angkat suara.
Pertandingan Denmark vs Finlandia di Stadion Parken, Sabtu (12/7) malam WIB, diwarnai insiden Eriksen kolaps. Di menit ke-43, kapten tim dinamit itu tiba-tiba jatuh dan tak sadarkan diri.
Pemain kedua tim lantas panik, dan wasit langsung meminta petugas medis datang secepatnya. Bayangan yang tidak-tidak soal kondisi Eriksen bermunculan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah mendapat perawatan hampir setengah jam di lapangan, di mana petugas memberikan pertolongan jantung dan paru, Eriksen akhirnya bisa dibawa keluar. Terlihat pemain 29 tahun itu sadarkan diri saat di bawa keluar menuju rumah sakit.
Kejadian yang menimpa Eriksen, mengingatkan apa yang terjadi pada Fabrice Muamba. Pada 2012, gelandang Bolton itu juga kolaps di pertandingan Piala FA saat melawan Tottenham Hotspur.
Fabrice Muamba pun divonis gagal jantung, yang membuatnya harus pensiun dini. Kini, bayang serupa mulai menghantui Christian Eriksen atas insidennya di Euro 2020.
Dr Sam Mohiddin, yang sempat menangani Muamba, menilai nasib pesepakbola yang sempat kolaps di lapangan belum tentu bakal pensiun. Ia menilai hal itu bisa ditentukan dari penyebab masalah yang dialami si pemain sendiri.
"Henti jantung adalah saat yang sangat berbahaya," katanya kepada BBC News.
"Jika Anda tidak menyelamatkan seseorang dari serangan jantung, semuanya akan berakhir. Anda tidak akan bertahan."
"Risiko berkelanjutan pada seorang individu, sampai batas tertentu, tergantung pada penyebab pasti dari serangan jantung itu," jelasnya.
Fabrice Muamba sendiri sempat was-was saat menyaksikan Christian Eriksen tergeletak. Ia langsung membuat unggahan di Twitter, berdoa kepada Tuhan agar eks pemain Tottenham Hotspur itu baik-baik saja.
