Anthony Taylor, Mantan Sipir Penjara Penyelamat Nyawa Eriksen

ADVERTISEMENT

Anthony Taylor, Mantan Sipir Penjara Penyelamat Nyawa Eriksen

Yanu Arifin - Sepakbola
Rabu, 16 Jun 2021 09:45 WIB
COPENHAGEN, DENMARK - JUNE 12: Match Referee, Anthony Taylor looks on during the UEFA Euro 2020 Championship Group B match between Denmark and Finland on June 12, 2021 in Copenhagen, Denmark. (Photo by Stuart Franklin/Getty Images)
Wasit Anthony Taylor dengan sigap menghentikan laga Denmark vs Finlandia, Sabtu (12/6) untuk menyelamatkan nyawa Christian Eriksen. (Foto: Stuart Franklin/Getty Images)
Kopenhagen -

Wasit Anthony Taylor cekatan menghentikan pertandingan untuk menyelamatkan Christian Eriksen. Kebiasaannya selama menjadi sipir penjara begitu membantunya.

Eriksen, gelandang Timnas Denmark, kolaps di pertandingan Grup B Euro 2020 antara Denmark vs Finlandia di Stadion Parken, Sabtu (12/6). Pertandingannya dipimpin Anthony Taylor, wasit asal Inggris.

Saat Eriksen kolaps, hanya butuh hitungan detik Taylor menghentikan laga. Ia pun memberi isyarat agar petugas medis cepat masuk ke lapangan, untuk membantu Eriksen.

Referee Anthony Taylor, right, calls for medics to enter the field after Denmark's Christian Eriksen collapsed on the pitch during the Euro 2020 soccer championship group B match between Denmark and Finland at Parken Stadium in Copenhagen, Saturday, June 12, 2021. (Stuart Franklin/Pool via AP)Momen wasit Anthony Taylor (kanan) menghentikan laga Denmark vs Finlandia di Euro 2020 saat Christian Eriksen kolaps. (Foto: Stuart Franklin/AP)

Kesigapan Taylor pada akhirnya turut membantu nyawa Eriksen terselamatkan. Pemain Inter Milan itu bisa mendapat bantuan medis, lalu sadarkan diri, dan dilarikan ke rumah sakit.

Seperti dilansir The Sun, kecekatan Taylor membaca situasi genting rupanya didapat berkat pengalamannya menjadi pekerja di penjara. Diketahui, wasit 42 tahun itu rupanya pernah bekerja di Strangeways, penjara di Manchester.

"Ada keterampilan yang dapat dipertukarkan antara bekerja di layanan penjara dan menjadi wasit. Ini bukan soal kartu merah dan kuning, tapi tentang menghentikan hal-hal yang terjadi sebanyak mungkin, mencoba proaktif," kata Taylor.

"Bekerja di penjara berarti saya perlu keterampilan komunikasi dan manajemen untuk menghadapi situasi sehari-hari. Saya mengkhususkan diri dalam teknik kontrol dan pengendalian diri, mendidik staf tentang cara terbaik untuk mengendalikan individu yang melakukan kekerasan dan situasi sulit yang muncul."

"Saya menghabiskan banyak tahun untuk bekerja dengan mereka yang menderita masalah kesehatan mental yang parah, banyak percobaan bunuh diri, hal semacam itu," jelasnya.

Eriksen sendiri kini sudah mulai pulih. Lewat sebuah swafoto, eks pemain Ajax Amsterdam dan Tottenham Hotspur itu itu mengaku sudah baik-baik saja, tapi harus terus menjalani pemeriksaan di rumah sakit.

Simak rangkuman keseruan Euro 2020/2021 di sini.

(yna/bay)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT