Final Euro 2020: Italia Tahu Kapan Harus Ngerem

Final Euro 2020: Italia Tahu Kapan Harus Ngerem

Rifqi Ardita Widianto - Sepakbola
Minggu, 11 Jul 2021 07:00 WIB
LONDON, ENGLAND - JULY 06: Giorgio Chiellini of Italy celebrates during the penalty shoot out during the UEFA Euro 2020 Championship Semi-final match between Italy and Spain at Wembley Stadium on July 06, 2021 in London, England. (Photo by Carl Recine - Pool/Getty Images)
Italia dipuji karena bisa bermain adaptif. (Foto: Getty Images/Carl Recine - Pool)
Jakarta -

Italia sudah dipuji atas permainan menyerang dan berani di Euro 2020. Tapi Gli Azzurri juga sangat adaptif, yang bisa membawa mereka sejauh ini.

Italia sukses menjejak final Euro 2020 dan akan melawan Inggris di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Ini jadi penebusan, yang selangkah lagi sempurna, atas kegagalan lolos ke Piala Dunia 2018 silam.

Sejak ditangani Roberto Mancini, Italia sudah mengundang banyak pujian karena permainan yang menyerang, dinamis, dan atraktif. Dari 38 pertandingan di bawah Mancini, Italia meraih 28 kemenangan dan cuma dua kali kalah, mencetak 91 gol dan baru kemasukan 17 kali!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Itu artinya, Italia punya rasio mencetak 2,4 gol per pertandingan. Jika itu masih kurang impresif, sebagai tambahan, Italia dalam laju tak terkalahkan di 33 pertandingan menuju laga kontra Inggris.

Pelatih veteran Italia Claudio Ranieri menyebut bahwa satu aspek yang bikin timnasnya bisa melangkah sejauh ini adalah pendekatan yang adaptif, kendati tujuan pertamanya selalu mendominasi. Misalnya ketika melawan Spanyol di semifinal, Italia tak bersikeras untuk mencoba mendominasi penguasaan mengingat Spanyol lebih mahir dalam hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kami sekarang punya mentalitas yang tepat. Ya, kami punya jiwa Italia: tetap kompak, mau bersusah payah bersama-sama, kami berjuang. Tapi Mancini ingin memberikan Italia kegembiraan untuk bermain menyerang, untuk menyerang di setiap situasi," ungkap Ranieri kepada BBC dilansir Football Italia.

"Mentalitas kami sudah berubah dalam dua tahun. Ketika memungkinkan, kami ingin mendominasi lawan. Ketika tidak memungkinkan, kami mencoba untuk sekadar memenangkan laga."

"Kalau memungkinkan, kami akan mencoba mendominasi. Kalau tidak, mereka bertahan. Ini akan jadi laga yang sangat-sangat menarik menurut saya. Saya sudah mengatakan sebelum Euro dimulai, finalnya bisa jadi Italia dan Inggris," imbuh pria yang membawa Leicester City menjuarai Premier League ini.

Simak rangkuman keseruan Euro 2020/2021 di sini.




(raw/bay)

Hide Ads