Inggris Gagal Juara Euro 2020 karena Coba Mainkan Catenaccio?

Inggris Gagal Juara Euro 2020 karena Coba Mainkan Catenaccio?

Lucas Aditya - Sepakbola
Rabu, 14 Jul 2021 11:10 WIB
Real Madrids Sporting Director Italian Arrigo Sacchi looks at his players during a training session on the eve of their Champions League football match against Juventus, at Santiago Bernabeu stadium in Madrid, 21 February 2005. AFP PHOTO/ JAVIER SORIANO / AFP PHOTO / JAVIER SORIANO
Arrigo Sacchi menilai Inggris kalah dari Italia di final Euro 2020 karena mencoba memperagakan catenaccio. (Foto: AFP PHOTO/Javier Siriano)
Jakarta -

Timnas Inggris gagal juara Euro 2020 usai ditumbangkan Timnas Italia. The Three Lions dinilai gagal juara karena mencoba memperagakan catenaccio.

Hal itu disampaikan oleh eks pelatih asal Italia, Arrigo Sacchi. Dia sudah menduga itu dengan melihat line-up Inggris yang memainkan Keiran Trippier alih-alih memasang Bukayo Saka.

Strategi Gareth Southgate itu berhasil di awal pertandingan di Wembley, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. Inggris unggul lebih dulu via gol Luke Shaw pada menit kedua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LONDON, ENGLAND - JULY 11: Jadon Sancho of England interacts with Jack Grealish of England and Raheem Sterling of England during the penalty shoot out during the UEFA Euro 2020 Championship Final between Italy and England at Wembley Stadium on July 11, 2021 in London, England. (Photo by Carl Recine - Pool/Getty Images)Timnas Inggris gagal menjuarai Euro 2020 usai kalah adu penalti melawan Italia. Foto: Getty Images/Carl Recine - Pool

Italia bisa menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-67 via Leonardo Bonucci. Saat adu penalti, Italia mencetak 3 gol via Domenico Berardi, Leonardo Bonucci, dan Federico Bernardeschi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Inggris cuma membalas via Harry Kane dan Harry Maguire. Tim Tiga Singa pun kalah 2-3 di babak adu penalti.

"Inggris meniru kami: mereka mencetak satu gol lantas semua pemain bertahan, seperti tim-tim yang masih sangat percaya pada Rappan, yang menciptakan Catenaccio abad lalu," kata Sacchi di La Gazzetta dello Sport.

"Mungkin Southgate berpikir bahwa dia bermain melawan tim Italia yang hanya tahu bagaimana cara bertahan dan melakukan serangan balik."

"Memainkan seorang pemain belakang, Keiran Trippier dibandingkan Bukayo Saka, sudah mengungkap banyak mengenai taktik Southgate, karena ternyata dia tak tahu banyak mengenai ide dari koleganya, Roberto Mancini."

"Kami takut Inggris akan mencoba untuk meniru performa dari Austria dan Spanyol, berdasar pada pressing, yang sudah menyebabkan masalah untuk Azzurri," kata dia menambahkan.

(cas/yna)

Hide Ads