Ide Arsene Wenger mengusulkan Piala Dunia digelar 2 tahun sekali mendapat tentangan. Eks pelatih Timnas Prancis Raymond Domenech menyebutnya gagasan bodoh.
Wenger mengemukakan ide itu didasari untuk menyajikan tontonan yang bermutu. Selain itu, pria asal Prancis itu beranggapan para pemain akan menjalani kompetisi yang simpel karena kualifikasi tak perlu menempuh proses panjang.
Wenger mengemukakan ide itu dengan kapasitasnya sebagai Kepala Pengembangan Sepakbola Global FIFA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini, Piala Dunia berlangsung 4 tahun sekali. Kualifikasinya digelar dalam empat periode yakni September hingga Oktober serta Maret. Biasanya diisi kualifikasi Piala Dunia, Piala Afrika, Piala Eropa, atau Piala Asia.
Domenech pun menyanggah Wenger. Dia mengungkit keputusan Wenger menolak pemanggilan pemain ke Timnas saat masih menangani klub, utamanya Arsenal.
"Ide itu tak masuk akal, itu bodoh. Fakta yang dikemukakan oleh Mr Wenger tak masuk akal. Saat dia menjadi manajer, dia selaku bertentangan dengan tim nasional. Saya mempunyai perselisihan dengan dia berkaitan dengan pemain yang dia tak mau saya memanggil mereka," kata Domenech di Daily Mail.
Baca juga: Pelukan Hangat Messi untuk Bocah Venezuela |
"Jadi, di Oktober dan di Maret, kami akan berhenti bermain sepakbola di level klub? FIFA itu advokasi untuk sepakbola untuk semuanya, yang tetap sepakbola untuk para elit. Para pemain yang selalu dipanggil tak akan pernah mendapatkan hari libur."
"Ini penyimpangan politik. Seperti biasa, FIFA yang memutuskan. Terlebih lagi, Wenger hanya menyebut mantan pemainnya. Untuk mereka semua yang tak bermain, itu luar biasa, untuk mereka semua yang bermain, itu adalah penyimpangan," kata dia menambahkan.
(cas/krs)