Drama Barca-Messi, Sama-sama Masih Susah Move On Setelah Pisah?

Drama Barca-Messi, Sama-sama Masih Susah Move On Setelah Pisah?

Tim detikcom - Sepakbola
Rabu, 22 Sep 2021 13:08 WIB
BARCELONA, SPAIN - SEPTEMBER 20: FC Barcelona players hold a minute of silence during the La Liga Santander match between FC Barcelona and Granada CF at Camp Nou on September 20, 2021 in Barcelona, Spain. (Photo by David Ramos/Getty Images)
Foto: (Getty Images/David Ramos)
Jakarta -

Masih ada drama di Barcelona sepeninggal sang ikon, Lionel Messi. Sedangkan Messi pun terlibat drama lain di klub barunya. Sama-sama masih susah move on usai berpisah?

Di musim panas, Lionel Messi mengucapkan salam perpisahan dengan Barcelona yang menjadi klubnya sejak 21 tahun lalu. Pesepakbola 34 tahun itu melakukannya sambil bercucuran air mata.

Perpisahan Messi dengan Barcelona terjadi seiring dengan jeratan finansial terhadap klub Catalan, sehingga tidak lagi bisa mempertahankan sang megabintang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konfirmasi itu tampaknya sekaligus mengakhiri "saga" panjang masa depan Lionel Messi, yang sudah dispekulasikan sejak musim panas 2020. Saat itu, La Pulga sempat minta dilepas Barca sebelum kontraknya habis di 2021.

Sejarah pun mencatat bahwa pada musim panas 2021, berakhirlah sudah era Lionel Messi di Barcelona. Tapi rupanya masih ada drama lain usai mereka tak lagi bersama.

ADVERTISEMENT

Drama di Barcelona

Dengan kepergian Messi, Barcelona siap membuka episode baru tanpa pemain yang sudah menorehkan segudang rekor di klub tersebut. Joan Laporta, yang terpilih jadi presiden Barcelona pada Maret 2021, pegang tongkat komando tertinggi.

Namun, Barcelona kini sedang menjalani hari-hari berat tanpa Lionel Messi.

Musim ini memang diawali dengan menjanjikan berkat kemenangan 4-2 atas Real Sociedad. Ada assist Memphis Depay, sang bintang baru, buat bek veteran Gerard Pique. Ada pula aksi Martin Braithwaite yang bikin 2 gol plus 1 assist.

Selepas hasil itu, ayunan langkah Barcelona justru terlihat kian tak mantap. Hasil seri 1-1 lawan Bilbao usai ketinggalan duluan dilanjutkan kemenangan tipis 2-1 atas Getafe. Setelah itu ada dua mimpi buruk di Camp Nou.

Barcelona harus rela merana usai mengawali Liga Champions musim ini dengan dipermalukan di kandang sendiri. Barca tanpa daya meladeni Bayern Munich yang datang bertamu tengah pekan lalu dan kalah 0-3.

Laga kandang berikutnya di ajang LaLiga, dengan melawan Granada, kian menambah lara kerena Barcelona cuma bisa main seri 1-1 lawan Granada.

Di tengah situasi itu, Ronald Koeman sang pelatih sontak jadi sorotan. Selain dinilai tampil kelewat defensif saat lawan Bayern, taktik Koeman dengan mengandalkan umpan silang lawan Granada juga dipertanyakan. Belum lagi di laga lawan Granada ia juga memasukkan bek tengah Gerard Pique untuk jadi andalan di lini depan.

Laporta sendiri sudah menegaskan tahu apa yang harus dilakukan untuk membawa Barcelona jaya lagi. Dengan spekulasi pemecatan Koeman mulai merebak, drama tampaknya belum akan berhenti.

[Halaman berikutnya: Drama Messi di PSG]

Drama Messi

Di kota Paris, 830 kilometer (516 mil, menurut estimasi Google) dari Barcelona, drama lain sedang terjadi. Tepatnya di klub Paris Saint-Germain, klub barunya Lionel Messi.

Setelah Messi resmi berpisah dengan Barcelona, PSG gercep meminang. Kesempatan untuk melamar salah seorang pesepakbola terbaik dunia tidak mau dibuang.

Maka, tak berapa lama setelah perpisahan penuh air mata, Messi tiba di kota Paris dengan disambut gegap-gempita. Messi sudah bisa tersenyum dan kembali tampil ceria.

Kedatangan Messi juga membuat lini depan PSG semakin ngeri. Ditambah dengan Neymar dan Kylian Mbappe, klub itu jadi punya trisula MNM, yang bukan cuma diharapkan menghasilkan gelontoran gol tapi juga sukses dan trofi.

Kenyataan, paling tidak sejauh ini, belumlah sesuai harapan. Dengan Messi tak bisa langsung main buat PSG karena masalah kebugaran, akibat pramusim yang tertunda setelah membawa Argentina juara Copa America, kontribusinya pun belum kelihatan.

Di Ligue 1, PSG mencatatkan hasil 100 persen dari enam pertandingan. Jajaran pencetak gol terbanyak klub itu adalah Kylian Mbappe (4 gol), Ander Herrera dan Mauro Icardi (3 gol), Idrissa Gueye (2 gol), dan pemain-pemain lain yang baru bikin 1 gol. Belum ada Messi. Herrera, pemain tengah PSG sejak 2019, dan Icardi yang awalnya diduga bakal kena geser Messi malah bisa lebih pamer ketajaman.

BRUGGE, BELGIUM - SEPTEMBER 15: Lionel Messi of Paris Saint-Germain holds off Eder Alvarez Balanta of Club Brugge during the UEFA Champions League group A match between Club Brugge KV and Paris Saint-Germain at Jan Breydel Stadium on September 15, 2021 in Brugge, Belgium. (Photo by Lars Baron/Getty Images)Lionel Messi berseragam PSG di Liga Champions. Foto: Getty Images/Lars Baron

Lionel Messi juga belum bisa berbuat banyak saat PSG menghadapi Club Bruges di Liga Champions dan harus puas dengan hasil seri. Ander Herrera mencetak gol tunggal PSG di laga ini.

Messi jelas butuh adaptasi. Apalagi setelah sekian lama berada di Barcelona, yang sekaligus menjadi tempatnya tumbuh sebagai pemain sepakbola. Di PSG, banyak hal baru yang harus ia hadapi.

Termasuk saat Mauricio Pochettino, pelatih PSG, menarik Messi keluar di tengah pertandingan lawan Lyon di akhir pekan. Messi ramai diberitakan tak menyambut uluran tangan Pochettino dan pasang muka masam di sisa waktu permainan. Messi tak suka digantikan!


Hide Ads