Paris Saint-Germain dinilai membuat kesalahan karena merekrut Lionel Messi. Lho, kenapa?
PSG mendapatkan Messi cuma-cuma pada bursa transfer musim panas lalu. Bintang Argentina itu direkrut usai gagal meneken kontrak baru di Barcelona.
Sebelumnya di Barcelona, Messi sudah berstatus legenda klub. Ia bisa membuat 672 gol dan mempersembahkan 35 trofi, di antaranya 10 titel LaLiga dan empat gelar Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkat capaian itu, Messi juga menyabet enam gelar Ballon d'Or. Dan PSG bak ketiban durian runtuh sebab bisa mendapatkan La Pulga.
Di PSG, penampilan Messi rupanya tidak mulus. Ia cukup kesulitan bersama Les Parisiens, dengan baru bikin 4 gol dari 10 penampilan.
Terakhir, penampilan Messi dikritik saat PSG dikalahkan Manchester City 1-2 di matchday kelima Liga Champions. Penyerang 34 tahun itu dinilai malas bertahan.
Jerome Rothen, eks pemain Paris Saint-Germain, menilai transfer Lionel Messi adalah sebuah kesalahan. Sebab, PSG sendiri tak bisa membuat tim untuk mengakomodir sang pemain.
"Saya pikir begitu, lebih dan lebih, bahwa Messi di PSG adalah sebuah kesalahan," katanya selama podcast s'enflamme Rothen, menurut PSG Talk.
"Ketika Anda mengambil Lionel Messi, Anda mengharapkan banyak hal, pencapaian individu yang sulit dilihat sejak awal musim."
"Dia meningkatkan rekan setimnya. Maka Anda harus berhenti memberi tahu saya bahwa dia masih menjadi sorotan. Anda tidak punya waktu! Kami akan tiba pada bulan Desember."
"Tidak ada pemain yang membiarkan Lionel Messi menguasai tim. Dia mengatur ritme yang salah, yang tidak sesuai dengan pemain yang ada di sekitarnya. Para pemimpin Paris tidak menyadari, Anda harus memiliki pemain yang mengarah kepadanya, yang memungkinkannya bersinar," jelasnya soal Messi di Paris Saint-Germain.