Liga China sedang melakukan revolusi ke arah yang lebih baik. Klub-klub disetop berikan gaji selangit, serta pemain harus lebih sopan nggak boleh tatoan!
Liga China mengeluarkan aturan baru soal larangan tato. Dilansir dari Daily Mail, otoritas Liga China yakni General Administration of Sport of China (GAS) meminta para pesepakbola China untuk menghapus tato karena dinilai tidak mencerminkan budaya negaranya.
"Tim sepakbola dan seluruh komponennya harus mencerminkan semangat yang positif dan contoh yang baik," tulis pernyataan resminya.
Sebelumnya, para pemain China yang tatoan harus menutupnya dengan lengan panjang selama sesi latihan dan pertandingan. Namun kini, para pemain dikabarkan diminta untuk menghapusnya.
Sebelum itu, otoritas Liga China juga mencuri perhatian. Mereka meminta, klub-klub di Liga China untuk tidak lagi memberi gaji selangit ke pemain asing!
Tak ayal sejak lima tahun terakhir, klub-klub di Liga China berani berinvestasi dengan mendatangkan pemain top dunia dan memberi bayaran besar.
Carlos Tevez misalnya, yang menerima tawaran Shanghai Shenhua pada 2017, mendapat bayaran 730 ribu Euro per pekan atau setara Rp 11,8 miliar!
Marouane Fellaini, eks pemain MU ini mendapat bayaran dari Shandong Luneng sebesar 400 ribu Euro per pekan atau setara Rp 6,5 miliar. Naik lebih besar dibanding di Old Trafford dulu, dari Rp 2 miliar per pekan.
Hal tersebut bikin otoritas Liga China gerah. Dinilai, itu akan membuat para pemain muda China kesulitan berkembang dan memunculkan rasa cemburu. Tak ketinggalan, keuangan klub akan amburadul dan ujung-ujungnya kompetisi jadi tidak sehat.
Dikabarkan, pihak otoritas Liga China mau menerapkan batas bayaran pemain asing. Angkanya tidak lebih dari 3 juta USD per tahun atau setara Rp 42 miliar.
Tampaknya, Liga China tak mau lagi mencari pamor dengan mendatangkan para pemain top dunia. Yang terpenting, bibit-bibit mudanya bisa berkembang dan tujuan akhirnya adalah demi timnasnya sendiri.
(aff/ran)