Survei: Ramai-ramai Pemain Tolak Piala Dunia 2 Tahun Sekali

Survei: Ramai-ramai Pemain Tolak Piala Dunia 2 Tahun Sekali

Yanu Arifin - Sepakbola
Selasa, 15 Feb 2022 21:40 WIB
Argentinas former national soccer player Ubaldo Matildo Fillol, member of the 1978 world champion team, holds the FIFA soccer World Cup trophy in Buenos Aires, Argentina, March 29, 2018. Picture taken March 29, 2018. REUTERS/Marcos Brindicci
Trofi Piala Dunia. (Foto: Marcos Brindicci/Reuters)
Hoofddorp -

FIFA mewacanakan menggelar Piala Dunia dua tahun sekali. Pemain ramai-ramai menolaknya, menurut survei terbaru.

Wacana Piala Dunia dua tahun sekali dilontarkan FIFA sejak 2020. Usulan itu masih pro kontra.

UEFA menjadi badan yang menentangnya. Aleksander Ceferin, Presiden UEFA, mengatakan negara-negara Eropa siap memboikotnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tengah perdebatan itu, muncul sebuah survei. Asosiasi Pesepakbola Profesional atau FIFPro dan serikat pemain nasional di seluruh dunia membuat penelitian untuk mencari tahu sikap para pemain. Survei dilakukan pada Oktober dan November 2021.

Dilansir Independent, FIFPro membuat survei kepada lebih dari seribu pesepakbola pria, yang berasal dari 70 negara di enam benua. Hasilnya mayoritas menolaknya.

ADVERTISEMENT

Hasilnya, survei menemukan 77 persen pemain di Eropa dan Asia mendukung status quo alias tetap bertahan pada penyelenggaran Piala Dunia empat tahun sekali. Sementara pemain di Amerika turun menjadi 63 persen yang mendukungnya.

Sementara di Afrika, sebanyak 49 persen pemain lebih setuju Piala Dunia digelar empat tahun sekali. Sisanya terbagi memilih tiga tahun sekali atau dua tahun sekali.

FIFPro menilai, gelaran Piala Dunia dua tahun usulan FIFA sekali tak diminati. Beberapa negara lebih ingin mengembangkan dan memperkuat tim nasional.

"Ini sejalan dengan posisi FIFPro dalam mendorong investasi ke kompetisi regional, berdasarkan kebutuhan pasar lokal," bunyi pernyataan FIFPro.

Sebanyak 81 persen pemain menyebut liga domestik dan Piala Dunia empat tahun sekali menjadi kompetisi favorit. Kemudian, hanya 21 persen pemain percaya aspirasinya dihormati, dan kesejahteraan mereka dipertimbangkan secara memadai dalam konteks tata kelola sepak bola internasional.

Sekretaris Jenderal FIFPro, Jonas Baer-Hoffmann, mengatakan, "Survei pemain menunjukkan sebagian besar pesepakbola di seluruh dunia memiliki preferensi yang jelas untuk bermain di Piala Dunia setiap empat tahun," katanya.

"Pada saat yang sama, hasil menunjukkan pentingnya kompetisi liga domestik bagi pemain. Liga-liga ini adalah landasan permainan kami dan kami harus berbuat lebih banyak untuk memperkuatnya, demi para pemain dan stabilitas keseluruhan sepak bola profesional."

"Survei ini menggarisbawahi perlunya lebih banyak kerangka kerja perundingan bersama di industri sepakbola, terutama di tingkat internasional," terangnya.

(yna/krs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads