Kabar Terbaru Dunia Olahraga 'Perangi' Rusia

Kabar Terbaru Dunia Olahraga 'Perangi' Rusia

Afif Farhan - Sepakbola
Minggu, 27 Feb 2022 15:10 WIB
LIVERPOOL, ENGLAND - FEBRUARY 26: Everton players line up on the pitch with Ukrainian flags to indicate peace and sympathy with Ukraine prior to the Premier League match between Everton and Manchester City at Goodison Park on February 26, 2022 in Liverpool, England. (Photo by Michael Regan/Getty Images)
Kabar Terbaru Dunia Olahraga 'Perangi' Rusia (Getty Images)
Jakarta -

Rusia perangi Ukraina sejak Kamis (24/2) yang dipicu konflik di perbatasan. Rusia kini kena getahnya, dunia olahraga pelan-pelan putus hubungan!

Awalnya, Rusia menyerang Ukraina karena konflik di wilayah perbatasan. Tepatnya di wiliyah Luhanks dan Donetsk.

Kedua negara tersebut mau merdeka dan condong ke Rusia. Maka Rusia berdalih lakukan operasi militer biar tidak ada lagi kekacauan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu terus bergulir, nyatanya Rusia sudah masuk ke berbagai kota lain sampai ke ibukota negara, Kiev. Kini kabarnya, apakah pemerintah Ukraina siap duduk bareng dengan pemerintah Rusia untuk menghentikan perang? Sekaligus meminta keinginan Rusia supaya Ukraina tidak pro ke barat?

Dilansir dari Sky Sports, berbagai pihak mengecam tindakan Rusia. Tak terkecuali, kecaman datang dari dunia olahraga!

ADVERTISEMENT

F1 sudah membatalkan balapan di Rusia. Haas F1 Team, salah satu tim di F1 juga mencopot logo sponsor Uralkali dari mobilnya.

Dunia sepakbola juga bersuara mengecam Rusia dan meminta perang dihentikan. Para tim di Liga Inggris, diizinkan untuk memberi dukungan untuk Ukraina!

Pihak Liga Inggris memberi kebebasan untuk tiap tim dan pemain, agar menyuarakan perdamaian. Tentu, tidak boleh melampaui batas norma.

LIVERPOOL, ENGLAND - FEBRUARY 26: Everton players line up on the pitch with Ukrainian flags to indicate peace and sympathy with Ukraine prior to the Premier League match between Everton and Manchester City at Goodison Park on February 26, 2022 in Liverpool, England. (Photo by Michael Regan/Getty Images)Para pemain Everton memakai bendera Ukraina sebagai bentuk dukungan (Getty Images)

Klub Manchester United juga memutus kerja sama dengan maskapai asal Rusia, Aeroflot. Seharusnya kontrak maskapai itu baru habis di akhir tahun ini, tapi Setan Merah tegas memutusnya!

"Terkait kejadian di Ukraina, kami sudah menghentikan kerjasama dengan Aeroflot," ujar pernyataan resmi Man United.

"Kami juga merasakan kekhawatiran seperti halnya fans di seluruh dunia dan bersimpati kepada mereka yang terdampak."

Aeroflot sudah menjalin kerjasama dengan Manchester United sejak 2013 dan diperbarui empat tahun setelahnya. Aeroflot kabarnya memberikan dana sekitar 30-40 juta paun per musimnya untuk jadi partner resmi The Red Devils.

Roman Abramovich, pengusaha tajir dari Rusia juga melepas Chelsea. Abramovich yang memang dikenal dekat dengan Presiden Vladmir Putin, mengumumkan pengunduran diri lewat situs resmi klub.

Itu dikarenakan, pemerintah Inggris mengusir para investor dari Rusia. Pun sudah lima tahun belakangan, Abramovich sulit dapat visa ke Inggris karena situasi politik antara Inggris dan Rusia yang terus memanas.

"Selama hampir 20 tahun kepemilikan saya di Chelsea FC, saya selalu memandang peran saya sebagai penjaga Klub, yang tugasnya adalah memastikan bahwa kami sukses seperti yang kami bisa capai hari ini, serta membangun masa depan, sambil terus memainkan peran positif dalam komunitas kami," tulisnya.

"Saya selalu mengambil keputusan dengan kepentingan terbaik Klub. Saya tetap berkomitmen pada nilai-nilai ini. Itulah sebabnya saya, hari ini, memberikan wali amanat kepada Yayasan amal Chelsea terkait kepengurusan dan perawatan Chelsea FC. Saya percaya saat ini mereka berada dalam posisi terbaik untuk menjaga kepentingan Klub, pemain, staf, dan penggemar," tutup pernyataan Abramovich.

UEFA juga sudah memindahkan final Liga Champions yang sedianya berlangsung di St Petersburg, Rusia jadi ke Paris. UEFA tak mau ambil risiko dengan keselamatan pemain.

UEFA juga akan menghentikan kerja sama dengan perusahaan energi terbesar dari Rusia, Gazprom. Beberapa klub yang disponsori oleh Gazprom, seperti Schalke 04 juga sudah setop kerja sama dan mencopot logo perusahaan tersebut dari jersey pemain.

FIFA kini juga dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah play-off Piala Dunia 2022. Tim-tim seperti Polandia dan Swedia menolak tampil menghadapi Rusia karena faktor 'kemanusiaan'.

Dunia olahraga sepertinya terus 'memerangi' Rusia. Apakah nantinya, situasi ini menemui titik terang perdamaian?

(aff/adp)

Hide Ads