Kabar bahwa Idrissa Gueye menolak memainkan laga Paris Saint-Germain, klubnya, lantaran harus pakai jersey yang bernuansa LGBT masih ramai jadi pembahasan.
Dikabarkan sebelumnya, media RMC Sport menyebut Gueye menolak main ketika PSG menghadapi Montpellier karena tidak mau memakai jersey yang nomor punggungnya memunculkan nuansa pelangi -- merujuk pada dukungan terhadap komunitas LGBTQ.
Gueye, sebut laporan itu, sebenarnya ikut serta dalam skuad PSG. Tapi ia lantas minta tidak dimainkan oleh Pelatih PSG Mauricio Pochettino, yang kemudian menyebut Gueye absen karena masalah pribadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar penolakan Idrissa Gueye main untuk PSG akibat jersey LGBT itu menuai pro-kontra. Di Prancis, pesepakbola asal Senegal itu kabarnya banjir kecaman karena dianggap diskriminatif. Di sisi lain, banyak pula dukungan terhadapnya.
Baru-baru ini salah satu dukungan itu datang langsung dari Macky Sall, presiden Senegal. Ia menegaskan bahwa pilihan Gueye, yang seorang muslim, haruslah dihormati.
"Aku mendukung Idrissa Gana Gueye. Keputusan terkait keyakinannya itu harus dihormati," kata Sall dalam sebuah cuitannya yang dilansir RT.com.
Sejumlah pesepakbola, via media sosial, juga mengapresiasi pilihan Idrissa Gueye untuk menolak main jika harus pakai jersey LGBT -- walaupun sejumlah postingan itu kemudian tak lagi muncul di akun empunya alias sudah dihapus.
Dukungan serupa, antara lain, dapat ditemui di media-media Inggris lewat tulisan sejumlah kolumnis top. Toh Inggris juga tidak asing dengan sosok Idrissa Gueye yang pernah merumput di negara itu bersama Aston Villa dan Everton.
Martin Samuel dan Piers Morgan, dua kolumnis kondang di Inggris, kompak menegaskan Gueye tak boleh dipaksa, apalagi dihukum, jika enggan memakai jersey pelangi LGBT dengan alasan agama dan keyakinan. Simak di halaman selanjutnya!