UEFA dan UNHCR, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, menggagas turnamen sepakbola bertajuk Unity Euro Cup. Jerman juara pada edisi perdananya.
Pada Kamis (30/6/2022), edisi perdana Unity Euro Cup tuntas. Turnamen gagasan UEFA-UNHCR itu dimenangkan Jerman atas Swiss lewat adu penalti, setelah berakhir imbang 2-2.
Unity Euro Cup sendiri adalah turnamen gagasan UEFA-UNHCR. Tujuan turnamen itu adalah mempererat solidaritas sesama pengungsi yang tersebar seantero Eropa.
Unity Euro Cup diperkenalkan UEFA dan UNHCR pada Hari Pengungsi Sedunia 20 Juni lalu. Turnamen itu diikuti delapan negara, yakni Austria, Belgia, Jerman, Italia, Malta, Republik Irlandia, Prancis, dan Swiss.
Formatnya unik, yakni satu skuad harus berisi 70 persen pengungsi, dan sisanya adalah pesepakbola amatir dari negara tersebut.
UEFA, otoritas sepakbola Eropa, bekerja sama dengan UNHCR menggagas sebuah turnamen sepakbola. Tentunya melibatkan pengungsi yang tersebar di Eropa.
Jerman, selaku juara, diwakili oleh tim FC Motor Neubrandenburg Sud, klub kecil di Mecklenburg-Vorpommern, Timur Laut Jerman. Klub itu punya anggota 200 orang, dengan 40 persennya adalah pengungsi.
Di klub itu, pesertanya total berasal dari 24 negara, yang terdiri dari pemain, pelatih, serta staf klub. FC Motor Neubrandenburg Sud dinilai UEFA memegang peranan penting untuk mengintegrasikan pengungsi ke masyarakat lokalnya.
Preside UEFA, Aleksander Ceferin, menyebut Unity Euro Cup adalah turnamen yang indah. Ia juga berharap olahraga bisa membantu masyarakat global yang terdampak berbagai permasalahan dunia.
"Turnamen yang indah ini dapat mengingatkan kita betapa besar dampak olahraga pada kehidupan sehari-hari, dalam hal ini, para pengungsi dan orang-orang terlantar lainnya. Pesan cinta dan toleransi yang kuat dikirim dari UNITY EURO Cup, memperkuat tujuan awal UNHCR dan UEFA bermitra," kata Ceferin.
"Ketika orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, mereka tidak meninggalkan aspirasi dan minat mereka. Olahraga, dan sepak bola khususnya, dapat memainkan peran penting dalam membantu menciptakan rasa normal, terutama bagi anak-anak dan remaja, yang memungkinkan mereka beradaptasi dengan kehidupan barunya, dimasukkan ke dalam komunitas barunya, dan menyalakan kembali harapan dan impian mereka," kata Ketua UNHCR, Filippo Grandi.
"UNHCR bangga bekerja sama dengan UEFA, menggunakan kekuatan sepakbola untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi para pengungsi dan orang-orang terlantar lainnya di seluruh dunia," katanya.
(yna/krs)