Eks Pemain Madrid: Mbappe Bertahan di PSG karena Alasan Politik

Eks Pemain Madrid: Mbappe Bertahan di PSG karena Alasan Politik

Okdwitya Karina Sari - Sepakbola
Jumat, 01 Jul 2022 10:30 WIB
PARIS, FRANCE - May 21:  Kylian MbappΓ© #7 of Paris Saint-Germain celebrates after completing his hat trick of goals during the Paris Saint-Germain Vs Metz, French Ligue 1 regular season match at Parc des Princes on May 21st 2022 in Paris, France (Photo by Tim Clayton/Corbis via Getty Images)
Bomber PSG Kylian Mbappe memutuskan menolak bergabung Real Madrid. Alasannya disebut berkaitan dengan politik. (Foto: Corbis via Getty Images/Tim Clayton - Corbis)
Madrid -

Mantan pemain Real Madrid Jese Rodriguez mengaku kaget karena Kylian Mbappe memilih bertahan di PSG. Menurut dia, Mbappe batal ke Madrid karena terkait politik.

Superstar sepakbola Prancis itu santer dikabarkan akan berlabuh di Santiago Bernabeu setelah kontraknya di PSG habis pada akhir Juni. Mbappe sejak lama ingin bergabung Los Blancos, dan sudah menolak berbagai tawaran kontrak baru dari Les Parisiens.

Akan tetapi pada prosesnya, Mbappe berubah pikiran. Pemenang Piala Dunia 2018 itu memilih memperpanjang kontraknya di PSG sampai 2025. Mbappe disebut-sebut mendapatkan kontrak menguntungkan termasuk gaji bersih dengan nilai fantastis sekitar 100 juta euro per tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jese Rodriguez pernah menghabiskan empat musim di Real Madrid sebelum bergabung PSG pada musim panas 2016. Jese berpendapat alasan Kylian Mbappe menolak El Real bukan murni karena alasan sepakbola.

"Saya terkejut," ungkap Jese Rodriguez kepada Partidazo de COPE. "Dia pernah bilang kepada saya bahwa dia akan bermain untuk Madrid."

ADVERTISEMENT

"Dia mesti bertahan karena alasan di luar sepakbola, melainkan alasan politik untuk orang-orang Prancis. Kalau alasannya berkaitan dengan sepakbola, maka dia akan memutuskan bergabung dengan Madrid. Dia merasakan tekanan besar di banyak aspek yang berbeda," imbuh pesepakbola berusia 29 tahun itu.

Presiden Madrid Florentino Perez juga menuding adanya alasan politik di balik keputusan Mbappe. Apalagi, Presiden Prancis Emmanuel Macron ikut campur tangan.

"Macron menelepon Mbappe, itu enggak masuk akal. PSG menawarinya menjadi pemimpin proyek, itu mengubah segalanya. Tidak mudah buat Mbappe menerima telepon dari presiden Prancis, yang memberi tahu dia untuk tak pergi. Lalu ada Qatar dan mereka menawarkan hal-hal yang bikin Anda gila, mungkin hal-hal di luar proporsi. Inilah sebabnya Kylian berubah," ucap Perez belum lama ini.




(rin/rin)

Hide Ads