Gianluigi Donnarumma penuh optimisme menyongsong musim di Paris Saint-Germain dengan pelatih baru Christophe Galtier. Ia tak sulit beradaptasi dengan Galtier.
Donnarumma menjalani musim pertama di PSG dengan tak terlalu mulus. Ia harus berbagai tempat dengan Keylor Navas di bawah mistar Les Parisiens.
Kiper timnas Italia ini total hanya bermain dalam 16 laga di semua ajang musim lalu. Donnarumma juga dianggap sebagai biang keladi tersingkirnya PSG di Liga Champions.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donnarumma bikin blunder pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions saat menghadapi Real Madrid. Kala bola penguasaannya dicuri oleh Karim Benzema menjadi awal dari gol yang membangkitkan Madrid. PSG kemudian tumbang 1-3 dari Madrid hingga tersingkir secara agregat 2-3.
Donnarumma kini menyongsong musim keduanya di PSG dengan optimisme di bawah pelatih anyar, Christophe Galtier. Galtier menggantikan posisi dari Mauricio Pochettino yang dipecat. Donnarumma mengaku tak sulit beradaptasi dengan pola main Galtier.
"Kami bekerja keras dengan pelatih, kami senang dengan staf baru. Dia menyukai pressing yang tinggi, saya harus menutupi ruang dengan baik tetapi saya sudah mengerjakan konsep ini sehingga tidak ada masalah," ujar Donnarumma dikutip dari Football Italia.
"Kami bekerja sama dengan pertahanan untuk solid. Kami ingin merebut bola sesegera mungkin. Dengan pertahanan tiga pemain itu hampir tidak berubah, kami hanya perlu menyesuaikan beberapa hal," jelasnya.
(pur/mrp)