Tite Jelaskan Alasan Bawa Dani Alves ke Piala Dunia 2022

Tite Jelaskan Alasan Bawa Dani Alves ke Piala Dunia 2022

Adhi Prasetya - Sepakbola
Selasa, 08 Nov 2022 21:08 WIB
TOPSHOT - Brazils coach Tite gives instructions to defender Dani Alves during the Copa America football tournament final match against Peru at Maracana Stadium in Rio de Janeiro, Brazil, on July 7, 2019. (Photo by Carl DE SOUZA / AFP)        (Photo credit should read CARL DE SOUZA/AFP via Getty Images)
Tite (kiri) dan Dani Alves. Foto: AFP via Getty Images/CARL DE SOUZA
Jakarta -

Pemanggilan Dani Alves ke dalam skuad Brasil untuk Piala Dunia 2022 menimbulkan perdebatan di publik. Tak sedikit yang mempertanyakan keputusan itu namun Tite selaku pelatih Selecao memberikan pembelaan.

Dani Alves, kini 39 tahun, sejak musim panas lalu membela Pumas UNAM di Liga Meksiko. Ia menjadi satu dari empat pemain Brasil yang tak bermain di Eropa. Tiga sisanya yakni Weverton, Pedro, dan Everton Ribeiro yang bermain di dalam negeri.

Musim ini, Dani Alves sudah tampil 12 kali bersama Pumas, semuanya menjadi starter. Hanya saja, dengan mempertimbangkan usia dan level kompetisi tempatnya bermain saat ini, tak sedikit yang merasa Tite seharusnya memberi tempat untuk yang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun pelatih 61 tahun itu punya pendapatnya sendiri. Dani Alves sebagai pemain senior dengan segudang prestasi diyakini bisa memberi dampak berarti untuk skuad Selecao, yang cukup banyak diisi pemain muda.

"Dia (Dani Alves) salah satu kapten kami," ujar Tite dalam jumpa pers, sebagaimana dikutip ESPN.

ADVERTISEMENT

"Saya datang ke sini bukan untuk membuat orang-orang di twitter merasa senang. Saya bahkan tak tahu ada berapa banyak orang Brasil yang aktif di sana. Saya menghormati perbedaan pendapat, dan saya ada di sini bukan untuk meyakinkan semua orang," jelasnya.

Dani Alves dikenal sebagai salah satu bek kanan terbaik di masanya, termasuk bersama Timnas Brasil. Namun saat ini ia banyak digunakan sebagai gelandang tengah oleh Pumas.

Piala Dunia 2022 kemungkinan menjadi turnamen besar terakhirnya bersama Selecao. Ia sebelumnya sudah menyumbangkan trofi Copa America 2007 dan 2019, Piala Konfederasi 2009 dan 2013, serta meraih medali emas Olimpiade 2021.

Perdebatan soal pemain yang dipanggil ke timnas bukanlah hal baru. Hal itu terjadi di setiap turnamen. Saat Brasil memenangi Piala Dunia 2002, pelatih Luiz Felipe Scolari sempat didesak membawa Romario, namun ia memilih mencoretnya.

(adp/krs)

Hide Ads