Coman dan Tchouameni Jadi Korban Rasisme Usai Gagal Penalti

Coman dan Tchouameni Jadi Korban Rasisme Usai Gagal Penalti

Bayu Baskoro - Sepakbola
Selasa, 20 Des 2022 09:30 WIB
LUSAIL CITY, QATAR - DECEMBER 18:   Kingsley Coman of France reacts to missing a penalty in a shootout during the FIFA World Cup Qatar 2022 Final match between Argentina and France at Lusail Stadium on December 18, 2022 in Lusail City, Qatar. (Photo by Chris Brunskill/Fantasista/Getty Images)
Kingsley Coman mendapat serangan rasisme usai final Piala Dunia 2022. (Foto: Getty Images/Chris Brunskill/Fantasista)
Lusail City -

Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni gagal menyarangkan gol dari titik putih di final Piala Dunia 2022. Dua bintang Timnas Prancis itu kena hujatan rasisme.

Prancis gagal mempertahankan titel juara dunia. Les Bleus tumbang di tangan Argentina dalam laga final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Minggu (18/12/2022).

Prancis menyerah di babak adu penalti setelah mengimbangi Argentina 3-3 selama 120 menit. Kylian Mbappe dkk kalah 2-4 dalam adu tos-tosan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari empat eksekutor Prancis, dua di antaranya gagal menyarangkan gol. Kedua pemain tersebut yakni Kingsley Coman dan Aurelien Tchouameni.

Bola sepakan 12 pas Coman bisa ditepis kiper Argentina, Emiliano Martinez. Adapun eksekusi penalti Tchouameni meleset di samping gawang.

ADVERTISEMENT
LUSAIL CITY, QATAR - DECEMBER 18: Aurelien Tchouameni of France shoots a penalty during the FIFA World Cup Qatar 2022 Final match between Argentina and France at Lusail Stadium on December 18, 2022 in Lusail City, Qatar. (Photo by Marvin Ibo Guengoer - GES Sportfoto/Getty Images)Aurelien Tchouameni gagal menyarangkan bola eksekusi penalti. (Foto: Getty Images/Marvin Ibo Guengoer - GES Sportf)

Berbeda dengan Prancis, empat eksekutor Argentina sukses menjalankan tugas dengan sempurna. Tim Tango pun berhak atas trofi Piala Dunia 2022.

Coman dan Tchouameni pun menjadi kambing hitam kekalahan Prancis di final Piala Dunia 2022. Beberapa fans bahkan menyerang dua pemain itu secara rasial di media sosial.

Tidak hanya Coman dan Tchouameni, Randal Kolo Muani juga mendapat hujatan rasis di media sosial. Dia dianggap menyia-nyiakan peluang mencetak gol krusial jelang extra time kedua berakhir.

Serangan rasisme kepada Coman membuat klubnya, Bayern Munich, jengah. Die Roten merilis pernyataan resmi yang mengecam diskriminasi rasial kepada pemainnya itu.

"FC Bayern mengutuk keras komentar rasis yang dilancarkan kepada Kingsley Coman. Keluarga FC Bayern mendukungmu, King. Rasisme tidak memiliki tempat dalam olahraga atau masyarakat kita," begitu isi pernyataan resmi Bayern Munich.




(bay/pur)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads