Satu Tekel Mengerikan Bikin Dua Pemain Lawan Terkapar Kesakitan

Satu Tekel Mengerikan Bikin Dua Pemain Lawan Terkapar Kesakitan

Kris Fathoni W - Sepakbola
Senin, 18 Sep 2023 20:15 WIB
SAN MARINO STADIUM, SERRAVALLE, SAN MARINO - 2021/11/15: A red card is shown by referee Rade Obrenovic during the 2022 FIFA World Cup European Qualifier football match between San Marino and England. England won 10-0 over San Marino. (Photo by NicolΓ² Campo/LightRocket via Getty Images)
Ilustrasi kartu merah. Foto: LightRocket via Getty Images/NicolΓ² Campo
Jakarta -

Sebuah laga sepakbola viral lantaran satu tekel mengerikan, dan potensial amat membahayakan, yang membuat dua pemain lawan langsung terkapar kesakitan.

Insiden itu terjadi di Liga Honduras, ketika tuan rumah CD Marathon menjamu Olimpia. Laga ini berakhir dengan skor 1-0 buat tim tamu, yang memetik poin penuh berkat gol tunggal Kevin Lopez di menit ke-84.

Namun, yang kemudian menjadi viral bukanlah satu gol penentu kemenangan di Estadio Yankel Rosenthal, melainkan sebuah tekel horor yang lantas membuahkan kartu merah langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar dua menit menjelang berakhirnya waktu normal, dengan tuan rumah sudah ketinggalan 0-1, bek CD Marathon Andre Orellana berusaha merebut bola dengan tekel berbahaya.

Orellana bukan cuma tampak melompat dalam tekel itu. Posisi kaki kanannya pun sangat tinggi dalam melakukan tekel. Bahkan gerak lanjutan membuat kaki kirinya ikut mengarah ke depan dalam menebas pemain lawan.

ADVERTISEMENT

Akibat tekel mengerikan itu bukan cuma satu, tapi dua pemain Olimpia langsung tersungkur! Carlos Pineda dan German Mejia, yang posisinya berdekatan, kena hajar tekel Orellana. Keduanya sontak terkapar kesakitan memegangi kaki.

Wasit langsung mengacungkan kartu merah buat Andre Orellana. Usai peluit akhir berbunyi, pemain bersangkutan pun meminta maaf.

"Aku keliru dan minta maaf ke semua pihak. Aku adalah manusia dan akan belajar dari kesalahan," kata Orellana kepada DIEZ yang dikutip SportBible.

"Ini adalah bagian dari sepakbola. Yang harus aku lakukan adalah mengoreksi diri dan tahu cara mengendalikan impuls. Aku harus tahu bagaimana titik keseimbangannya. Ini tidak akan terjadi lagi."

(krs/nds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads