.webp)
Ada cerita soal Mamadou Sakho. Eks Liverpool itu meninggalkan Montpellier usai ribut dengan pelatihnya, Michel Der Zakarian.
Dalam pernyataannya, Sako menyebut meninggalkan Montpellier usai ribut. Ia menyinggung soal rasa respek dan tanggung jawab yang tak perlu ia lakukan.
"Anda harus tahu bagaimana meninggalkan meja ketika rasa hormat tidak lagi diberikan," tulis Sakho.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terkait insiden yang terjadi di pusat latihan pekan lalu, dan saya menolak semua bentuk tanggung jawab, saya memutuskan, hari ini 2/11/2023) untuk mengakhiri kerja sama dengan Montpellier Herault Sports Club," tulisnya.
Pemain berusia 33 tahun itu mengucapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak di Montpellier, kecuali pelatihnya. Mamadou Sakho juga menutup pernyataanya dengan kalimat sindiran.
"Kita bertemu sebagai pria, jadi pergi juga sebagai pria. Selamat mengakhiri musim," tulisnya.
Menurut laporan L'Equipe, Sakho ribut dengan Der Zakaria di tempat latihan. Semua bermula saat pemain Prancis itu dilanggar, namun tak diberikan oleh sang pelatih.
Sakho kemudian marah dan meninggalkan latihan. Der Zakaria kabarnya memarahinya, dan membuat Sakho terpancing mengeluarkan unek-unek jarang dimainkan. Musim ini, eks bek Liverpool pada 2013-2016 itu memang baru tampil sekali.
Sakho kemudian makin marah atas reaksi sang pelatih, dan pecahlah keributan. Pemain yang juga sempat membela Paris Saint-Germain dan Crystal Palace itu mencengkeram kemeja Der Zakaria, sampai kalung sang pelatih putus.
Laporan lain menyebut, Der Zakaria sampai dibuat jatuh ke bawah oleh Sakho. Dua pria sampai memisahkan keributan tersebut.
Mamadou Sakho sedianya memasuki tahun terakhirnya di Montpellier. Sejak musim panas lalu, pemain dengan 29 caps bersama Les Bleus itu sudah coba dijual klub, namun belum ada peminat.
(yna/adp)
