Offside merupakan salah satu istilah dalam sepakbola yang paling banyak didengar. Aturan ini sering kali menimbulkan adu argumentasi antara pemain yang dinyatakan melakukan offside oleh wasit dan hakim garis.
Lantas, apa sebenarnya offside dan bagaimana aturannya dalam sepak bola?
Pada artikel kali ini, detikSport telah merangkum panduan lengkap terkait pengertian offside, aturan, serta contohnya. Simak sampai selesai ya, detikers!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian Offside dalam Sepakbola
Mengutip dari buku "Sepakbola" oleh Adhe Saputra, offside merupakan kondisi yang terjadi jika posisi pemain berada di area lawan ketika bola sedang menuju dirinya, dan tidak ada pemain lawan setelahnya selain kiper. Offside juga biasanya dipakai para pemain belakang sebagai taktik untuk menjebak lawan.
Pelanggaran offside ditandai ketika linesman atau asisten wasit mengangkat bendera. Kondisi ini sering kali menimbulkan kontroversi, sebab terkadang wasit juga bisa salah dalam menentukan kondisi offside.
Secara singkat, pemain dianggap melanggar offside jika:
- Berada di wilayah permainan lawan;
- Berada di depan lawan terakhir kedua, termasuk kiper;
- Menyentuh bola dan mengganggu pergerakan lawan;
Offside tidak dikenakan jika bola yang dioper atau diumpan kepadanya diberikan ketika di belakangnya masih ada pemain belakang atau bek.
Aturan Offside dalam Sepakbola
Melansir dari situs resmi Football Association, theifab.com, aturan offside diatur dengan jelas dalam The International Football Association Board (IFAB) pasal 11. Berikut rinciannya:
1. Posisi Offside
Seorang pemain berada dalam posisi offside jika:
- Setiap bagian tubuh, baik kepala maupun kaki berada di bagian lawan (tidak termasuk garis tengah;
- Setiap bagian tubuh, baik kepala maupun kaki berada lebih dekat ke garis gawang lawan daripada bola dan lawan kedua terakhir.
Seorang pemain tidak dalam posisi offside jika sejajar dengan:
- Lawan kedua terakhir;
- Dua lawan terakhir
Sementara itu, tidak ada pelanggaran offside jika seorang pemain menerima bola langsung dari:
- Tendangan gawang;
- Tendangan ke dalam;
- Tendangan sudut.
2. Pelanggaran Offside
Seorang pemain dalam posisi offside pada saat bola dimainkan atau disentuh oleh rekan satu tim mendapatkan sanksi saat terlibat dalam permainan aktif dengan:
- Menghalangi lawan dan mengganggu pergerakan lawan menuju bola.
- Pemain dalam posisi offside bergerak ke arah bola dengan maksud memainkan bola dan dilanggar sebelum memainkan atau mencoba memainkan bola, atau menantang lawan untuk merebut bola.
- Bola dimainkan atau disentuh rekan setimnya.
- Mengganggu permainan dengan menyentuh bola yang dioper atau disentuh oleh rekan satu tim.
- Mencegah lawan bermain atau memainkan bola dengan menghalangi garis pandang lawan.
- Memantulkan atau terbelokkan dari tiang gawang, mistar gawang, atau lawan sengaja diselamatkan oleh lawan manapun.
Baca juga: 13 Hal Baru di Liga Inggris Musim 2025/2026 |
3. Pelanggaran dan Sanksi
Dalam ketentuan IFAB, jika terjadi pelanggaran offside, wasit memberikan tendangan bebas tidak langsung di tempat pelanggaran tersebut terjadi, termasuk jika pelanggaran berada di separuh lapangan pemain sendiri.
Demikianlah panduan lengkap terkait aturan offside dalam sepak bola, lengkap dengan pelanggaran dan sanksinya. Semoga dapat dipahami dengan baik ya, detikers!
---
Artikel ini ditulis oleh Salamah Harahap, peserta magang di detikcom.
(krs/krs)










































