Sepakbola di Jagat Maya (4): Sabda Pemain via Twitter

Sepakbola di Jagat Maya (4): Sabda Pemain via Twitter

- Sepakbola
Rabu, 28 Agu 2013 15:13 WIB
Jakarta - "I’m glad to be back in Indonesia as Ambassador of the Mangrove Care and to be received by the President @SBYudhoyono".

Kalimat itu dituliskan Cristiano Ronaldo melalui akun twitter-nya pada 25 Juni lalu, ketika ia melakukan kunjungan singkat ke Bali, dalam sebuah aktivitas peduli lingkungan yang digagas oleh yayasan Artha Graha Peduli.

Fans Indonesia, suka tidak suka pada Ronaldo, pastilah ikut merasa senang karena negaranya disebut-sebut oleh seorang pemain termahal dunia, meskipun itu hanya beberapa kata saja. Faktanya, kicauan dalam @Cristiano itu di-retweet lebih dari 16 ribu kali, dan tentu saja tersebar ke lebih dari 15 juta follower-nya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari banyak atribut, bintang Real Madrid asal Portugal itu adalah sebuah magnet besar di dunia sepakbola saat ini. Tak heran jika ia memiliki pengikut terbesar di dunia maya, di kalangan para pesepakbola dunia.

Jumlah follower @cristiano sampai tulisan ini diturunkan adalah 20.801.203. Starcount mencatat jumlah follower-nya bertambah 23.976 dalam satu hari. Jumlah follower itu lebih dari dua kali lipat milik klubnya, Real Madrid. Klub bermarkas di Santiago Bernabeu itu punya follower "hanya" 8,5 juta orang.

Rekan satu timnya, Kaka, ada di peringkat kedua. Kendati jarang mendapatkan tempat di starting eleven popularitas, pria tampan dan rendah hati serta relijius asal Brasil itu tetap meroket. Faktanya, eks pilar AC Milan itu mempunyai follower hingga 16,5 juta.

Pemain Brasil lainnya, Neymar, juga sukses menggaet follower dalam jumlah yang tak sedikit. Neymar-lah orangnya. Ia sudah mempunyai follower mencapai 8,1 juta. Penambahan pengikutnya melonjak drastis sejak ia bergabung dengan FC Barcelona.

Sebagaimana itulah salah satu fungsi social media, para pesepakbola beken itu semakin menjadi "selebritas" dengan aktivitasnya di dunia maya. Kicauan pendek mereka bisa menjadi sebua h"sabda" yang selalu ditunggu-tunggu pengikutnya.

Contoh paling dekat adalah ketika sejumlah tim Eropa bergiliran mengunjungi Indonesia dan bermain di Gelora Bung Karno. Arus kicauan klub-klub dan sejumlah pemainnnya menambah tinggi atmoser agenda pramusim itu, dan tentu saja menjadi alat promosi tersendiri untuk menarik orang ke stadion.

Saat turut terbang ke Jakarta bersama timnas Belanda Juli lalu, bek John Heitinga sampai-sampai mendadak pintar berbahasa kakek moyangnya. Pada akun @Johnheitinga beberapa kali terlontar antusiasme dalam bahasa Indonesia.

"Akhirnya...sebuah momen khusus. Mendarat di #Indonesia di mana kakek dan ayah saya lahir." Demikian kicauan awal pemain klub Everton itu.

"Dengan tim #Belanda ke #Indonesia. Saya senang. RT jika Anda seperti saya untuk datang ke tanah kakek dan ayah saya."

Sebaliknya, buat fans media social telah menjadi "jalan praktis" untuk bisa berkomunikasi langsung dengan pemain pujaannya. Jika mereka tak bisa menulis surat atau mengirim email, misalnya, mereka cukup menulis 140 kata, siapa tahu kebetulan dilirik si pemain, dan syukur-syukur direspons.



===

Artikel sebelumnya:
Sepakbola di Jagat Maya (Bagian 1): Barcelona Digjaya, MU Masih Meraba-raba
Sepakbola di Jagat Maya (Bagian 2): Memanjakan Pasar Lewat Multibahasa
Sepakbola di Jagat Maya (Bagian 3): Beda Kelas, Beda Follower





(fem/a2s)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads