Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions

Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions

Istimewa - Sepakbola
Selasa, 05 Mar 2019 09:38 WIB

Jakarta - Beberapa tim yang kalah di pertemuan pertama percaya bisa comeback pada leg kedua 16 besar 2018/2019. Berikut deretan comeback dramatis di Liga Champions.

Final Liga Champions 1999 di Barcelona antara Manchester United vs Barcelona menjadi salah satu yang paling dramatis. MU berhasil menjadi juara setelah menang 2-1. Dua gol dicetak pada masa injury time. (Foto: Ben Radford /Allsport)

Deportivo La Coruna berhasil menumbangkan AC Milan dengan agregat 5-4 di perempatfinal 2003/2004. Sempat kalah 1-4 di leg pertama, La Coruna membalas dengan kemenangan 4-0 di leg kedua. (Foto: Jamie McDonald/Getty Images)

AS Monaco kalah 4-2 di leg pertama perempatfinal 2003/2004. Di leg kedua, Monaco malah kebobolan duluan sebelum akhirnya melesakkan tiga gol. Hasil itu membuat mereka lolos ke semifinal dengan agregat 5-5 dan unggul gol tandang. (Foto: Shaun Botterill/Getty Images)

Chelsea kalah 2-1 pada leg pertama 16 besar 2004/2005. Di leg kedua, The Blues membalasnya dengan kemenangan 4-2. (Foto: Ben Radford /Allsport)

Final Liga Champions 2005 di Istanbul salah satu comeback terbail. Liverpool tertinggal 0-3 di babak pertama dari AC Milan, sebelum menyamakannya menjadi 3-3 di babak kedua. Liverpool keluar sebagai juara setelah menang adu penalti. (Foto: Clive Brunskill/Getty Images)

Napoli mengungguli Chelsea 3-1 di leg pertama 16 besar 2011/2012. The Blues berhasil memaksa Napoli pulang dengan kekalahan pada leg kedua setelah menang 4-1 lewat extra time. (Foto: Michael Regan/Getty Images)

Leg pertama antara Malaga vs Dortmund di leg pertama perempatfinal Liga 2012/2013 berakhir tanpa gol. Pada leg kedua, laga berjalan dramatis setelah Dortmund menang dengan skor 3-2 lewat dua gol di injury time. (Foto: David Ramos/Getty Images)

Barcelona kalah 0-2 saat bertandang ke markas AC Milan di leg pertama 16 besar Liga 2012/2013. Pada leg kedua, Blaugrana membalas dengan kemenangan 4-0. (Foto: Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Manchester United tumbang 0-2 dari Olympiakos di leg pertama 16 besar Liga Champions 2013/2014. Setan Merah mampu membalas pada leg kedua dengan skor 3-0 lewat hat-trick Robin van Persie. (Foto: Laurence Griffiths/Getty Images)

FC Porto berada di atas angin setelah unggul 3-1 atas Bayern Munich di leg pertama perempatnal 2014/2015. Tapi, keunggulan itu tak bisa dipertahankan setelah kalah 1-6 di leg kedua. (Foto: Mike Hewitt/Getty Images)

Barcelona bikin kejutan di 16 besar 2016/2017. Sempat kalah 0-4 di leg pertama, Blaugrana membalas dengan kemenangan 6-1 di pertemuan kedua. (Foto: Getty Images Sport/Laurence Griffiths)

Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Deretan Comeback Dramatis di Liga Champions
Hide Ads